Pikirannya dengan cepat melayang ke seorang gadis yang berada di kampus Oia Gurnawijaya, Paramitha Ruslan.
Dia memiliki darah Saint Monk dan darahnya adalah kryptonite untuk parasit. Dia membutuhkan darahnya, yang kemudian bisa digunakan untuk membuat penawarnya.
"Terima kasih banyak Tuan Arya, kami berhutang banyak padamu!" Miranda yang kecewa berteriak lega, saat dia kemudian buru-buru mengeluarkan hadiah yang disiapkan sebelumnya.
Itu adalah jam tangan Rolex Cosmograph Daytona. Arya pernah melihat model persisnya sebelumnya dan tahu harganya lebih dari 500 juta rupiah.
Dia menolak keras tetapi tidak berhasil.
Lagi pula, 500 juta tidak berarti apa-apa baginya sekarang.
Miranda meletakkannya di pergelangan tangannya dan tersenyum. "Kamu terlihat luar biasa dengan jam tangan! Aku berani mengatakan lebih dari suami aku!"
"Tunggu, apakah kamu meninggalkanku, sayang?" Herjunot terkekeh.
"Kenapa, itulah yang ingin aku lakukan!" Miranda balas menggoda dengan seringai nakal.