บท 338: Terbelenggu Part 5

"Kedua kalinya gua bersimpuh di depan lu. Sekali lagi, kalau emang lu mau sama gua, gua bakal berusaha ngebahagiain lu. Tapi kalau emang ada laki-laki lain di hati lu, gua mohon hargai dia dan gua akan sangat menghargai seorang cewek terlebih gua mau lu juga menghargai seorang lelaki yang emang ada di hati lu," ucap Rio lagi.

Raihana pun mulai menarik napasnya. Lalu ia membuangnya secara perlahan. Ia tak ingin Rio terus berbicara, akhirnya ia membuka mulut untuk membalasnya, "Kalau lo bicara tentang sebuah keseriusan yang menurut gue itu arahnya ke pernikahan, jujur, gue belum siap."

Rio sudah menduga akan jawaban yang Raihana berikan, ia terlihat tak terkejut. Rio malah mengangguk-anggukkan kepalanya menandakan ia mengerti dengan jawaban yang Raihana berikan. Padahal di dalam hatinya ia merasakan sakit yang luar biasa. Namun ia tak mau semua orang melihat kesakitannya. Ia terus tersenyum sembari menatap Raihana.