(ISI SAYA GANTI, KONTRAK BERMASALAH. SORRY YA)
.
.
.
1. Menunjukan Profesionalisme
Dosen dalam peraturan perundang-undangan memiliki kewajiban menulis dan menerbitkan buku. Jika dosen produktif menulis maka sama artinya sudah profesional dan bertanggung jawab atas profesinya.
2. Karir Akademik Berkembang
Buku yang ditulis dosen dan diterbitkan kemudian akan diganjar dengan penambahan KUM. KUM dalam jumlah tertentu bisa membantu dosen naik jabatan fungsional. Sehingga dosen yang produktif menulis dijamin karirnya berkembang.
3. Branding Diri
Menulis dan menerbitkan buku membantu dosen mengisi kemerdekaan sekaligus membantu dosen melakukan personal branding atau branding diri. Sehingga sosoknya lebih dikenal dan mampu menebarkan manfaat kepada masyarakat luas.
4. Aktualisasi Diri
Menulis buku dan menerbitkannya bisa membantu dosen membangun aktualisasi diri. Sebab lewat karyanya maka sosoknya dikenal dan dianggap ada oleh masyarakat luas.
5. Mendapat Manfaat Finansial
Buku yang diterbitkan dosen kemudian akan dibeli dan dibaca banyak orang. Setiap buku yang terjual akan memberi pemasukan untuk dosen yang bersangkutan. Yakni dalam bentuk royalti yang umumnya cair per enam bulan sekali.
Royalti ini bisa memberi sumber passive income, sehingga meskipun dosen tidak lagi produktif menulis. Selama buku masih laku di pasaran, maka dosen masih berhak menerima royalti sesuai peraturan dan kesepakatan dengan penerbit.
Dengan semua manfaat yang diberikan, maka tidak akan pernah merasa rugi sudah berusaha produktif menulis buku sebagai upaya untuk mengisi kemerdekaan. Lewat karya tulis tersebut seorang penulis kemudian bisa meningkatkan kecerdasan generasi bangsa.
Cr.google (penerbitdeepublish.com)
•••
Membangun Kebiasaan Menulis. Bagi penulis baru, membangun kebiasaan menulis merupakan hal yang harus dilakukan dan juga menjadi kegiatan yang tak boleh ditinggalkan. Memang pada dasarnya, menulis merupakan keterampilan dan kebiasaan. Selain itu, mood memang seringkali mempengaruhi penulis mampu menulis atau tidak.
Tentu saja saat memulai menulis, penulis tidak langsung bisa menulis dalam jumlah kata yang banyak. Diperlukan berbagai proses agar penulis sampai pada titik bahwa menulis ribuan kata adalah hal yang biasa. Membiasakan mengembangkan ide tulisan juga perlu dilakukan dengan baik, salah satunya kemampuan menyusun kata atau kalimat yang baik.
Hal ini karena menulis tak hanya membutuhkan pengetahuan, tetapi juga menjadi cara penulis berkomunikasi dengan pembaca melalui tulisannya. Barulah setelah terampil menulis, penulis bisa menulis di berbagai wadah, misalnya menulis buku, menulis artikel di website, blog, bekerja sebagai penulis, dan lain sebagainya yang tulisannya akan dibaca banyak orang.
20 Cara Membangun Kebiasaan Menulis
Membangun kebiasaan menulis merupakan hal yang dibutuhkan agar penulis akan lebih mudah dalam menulis dan juga menciptakan suatu tulisan dengan baik. Sebelum memulai menulis sebuah tulisan dengan baik, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh penulis.
1. Menulislah Setiap Hari
Salah satu cara membiasakan kebiasaan menulis adalah menulis setiap hari. Kebiasaan menulis setiap hari menjadi hal utama agar lebih terampil menulis. Menulislah di mana saja, kapan saja, dan saat apa saja. Siapkan buku catatan atau pakai alat menulis yang ada, kemudian alokasikan waktu khusus untuk menulis.
Penulis juga harus terbiasa menulis dengan variasi waktu tertentu untuk mengetahui kapan momen yang tepat untuk mengeluarkan ide-ide tulisan di dalam kepala. Penulis juga bisa menggunakan berbagai eksperimen saat menulis, misalnya mencoba gaya menulis dengan cara baru dan jenis tulisan baru untuk meningkatkan keterampilan.
Cara mudah yang bisa dilakukan, mulai menulis dengan 300 kata setiap harinya. Kemudian, ditingkatkan menjadi 750 kata, dan lakukan secara bertahap agar lebih terbiasa menulis. Meski sepele, namun kebiasaan tersebut harus rutin dilakukan setiap hari agar lebih terbiasa. Baca juga buku atau esai ringan untuk menambah ide dan referensi tulisan.
2. Pasanglah Target Kecil
Menulis 300 kata setiap hari memang mudah bagi beberapa orang, tetapi ada juga yang merasa berat dengan target tersebut. Oleh sebab itu, seorang penulis perlu memasang target kecil setiap harinya agar hasil tulisannya ringan dan terbiasa.
Penulis tidak perlu memasang target tinggi untuk menulis 5.000 kata setiap hari. Hanya perlu memasang target yang paling kecil untuk membangun kebiasaan menulis. Dengan tercapainya target harian, maka kepercayaan diri saat menulis dan keterampilan menulis akan meningkat.
Memasang target ini juga penting bagi penulis dengan fokus masing-masing. Misalnya jika ingin menulis sebuah novel dalam buku, maka penulis harus terbiasa memasang target harian yakni mampu menulis cerpen setiap harinya. Jika tidak ada ide, penulis bisa menulis hal apa yang terjadi di dirinya atau cerita apapun hari itu dan dikembangkan sebagai cerita.
Membangun kebiasaan menulis dengan memasang target tersebut bisa jadi hal yang tepat untuk membiasakan diri menulis dan menjadi terampil.
Tips Menulis Kreatif
15 Tips Produktif Menulis
15+ Cara Mulai Menulis
3. Beri Batasan Waktu
Penulis juga perlu membangun kebiasaan menulis dengan memberi batasan waktu saat menulis. Setiap orang tentu memiliki kegiatan, sehingga perlu ditetapkan batasan waktu menulis harian. Katakanlah, seorang penulis wajib menulis selama 30 menit dalam satu hari. Jangan khawatir jika akan mendapat target tulisan sedikit, yang penting waktu tersebut harus ditepati.
Memberi batasan waktu untuk menulis ini penting bagi pemula, karena nantinya penulis akan mengetahui sendiri sejauh mana kemampuan menulisnya dalam 30 menit dan apakah semakin membaik atau berkembang dari hari ke hari atau tidak.
Sehingga ketika ia memiliki proyek menulis, penulis bisa mengira-ngira waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan target proyek tersebut.
4. Beri Hadiah pada Dirimu Sendiri Setiap Kali Mencapai Target Tertentu
Setelah menentukan target menulis dan juga menetapkan batasan waktu menulis, penulis juga diharap memberi hadiah pada diri sendiri.