Setelah kepergian Wilda. Karina pun memutuskan untuk kembali menyibukkan dirinya.
Namun, tiba-tiba saja. Dirinya teringat dengan suaminya. "Ya ampun! Kenapa bisa kepikiran dia sich? Fokus Karina."
Sial. Sepertinya dirinya tidak akan bisa fokus kali ini. Bayangan Ken yang tersenyun manis kepadanya tengah menari-nari di dalam kepalanya. Seulas senyum terbit di wajah cantiknya itu. Ya Tuhan. Kenapa dia seperti anak ABG yang sedang kasmaran begini. Tunggu! Apa dia sudah jatuh hati kepada pria yang berstatus sebagai suaminya itu?
"Ah. Tidak mungkinlah," sangkal Karina. Padahal, di dalam hatinya sudah ada benih-benih cinta untuk seorang Ken.
"Ayolah. Karina fokus. Banyak berkas yang harus kamu tandatangani," monolognya.
Karina memukul-mukul kecil kepalanya. Dia harus bisa menghilangkan Ken dari pikiranya kali ini. Jika tidak, sampai besok pun pekerjaannya tidak akan selesai juga.
Di lain sisi