Acara sarapan pagi sudah usai. Suasana hening melanda atmosfer di ruangan itu. Tepatnya mereka semua kini masih berada di ruang makan. Namun, dengan kondisi meja yang bersih dari makanan yang tadi disajikan. Hanya ada minuman berupa teh, susu, dan kopi.
Dirasa, ia perlu bersiap ke kantor begitupun sang suami. Karina pun akhirnya berkata, "Pa, Ma. Kami pamit ya untuk bersiap-siap pergi ke kantor."
Lidya dan Burhan kompak menoleh heran kepada putri semata wayangnya itu.
"Kalian mau ke kantor?" tanya Lidya memastikan.
Karina menggangguk yakin. "Iya Ma. Kenapa?" sahut Karina.
"Nak, kamu tahu ini hari apa?" kini Burhan yang berucap.
"Hari Kamis."
Lidya terpelongo mendengarnya. Ia dan sang suami saling melempar pandangan tidak menyangka satu sama lain.
"Ken sayang, ini hari apa?" Lidya bertanya.
Ken yang tengah meneguk susunya perlahan meletakknya ke tempat semula. "Hari Kamis Ma."