ดาวน์โหลดแอป
5.53% Hello Boy / Chapter 13: Dragon?

บท 13: Dragon?

"Udah gimana lo?" Ucap Boy menghampiri Tiara yang sedang masak

"Gimana apanya?" Jawab Tiara

"Ohh enggak, kayanya dah kembali lagi deh orangnya."

"Apaan sihh Boy anehhh. Dari pada lo ngomong gak jelas mending bantuin gw nih masak. Tolong potong nih ya wortelnya."

"Potong gimana nihhh."

"Potong kaya dadu kecil kecil." Ucap Tiara yang lagi sibuk membersihkan sayur lain

"Okee gampangggg."

"Airnya dh mendidih nihhh. Mana wortelnya Boy?" berbalik melihat Boy yang sedang sibuk memotong wortel

"Bentar gw masih potongin nih."

"Boy.....Boyyyyyy." Lu pikir ini mau buat dadu beneran? gak sampe segitunya dong. Semua sisinya sama lo ukur."

"Tadi kan lo yang bilang dadu."

"Emang kita mau main dadu? ini cuman mau dimakan. Aneh banget sihhhh. Sini sini aku aja yang motong. Motong giini doang susah amat sihhh." Ucap Tiara sambil memotong motong wortelnya.

"Lu yang gak jelas ngomongnya tadi ya." Boyyy pun ngambek dan langsung pergi ke kamarnya.

"Hahahahah Boy boyyyyy masa lu motong wortel kaya gini hahaha. Ngakak bangetttt, aduhhhhh. Tapi kayanya gue terlalu kasar sihhh tadi. Hmmm yaudahlah ya."

Desi terus melihat lihat hp nya dan sedang menunggu notif pesan masuk dari Bagas. Tetapi hari sudah lama berlalu Bagas belum juga mengirim Desi pesan apapun.

"Bagass lo kemana sihhhh. Kenapa lo gak mau kirim pesan apa kek. Biasanya lu selalu ucapin Good morning." Ucap Desi dengan sedihhh

Disisi lain Bagas juga sama seperti Desi menunggu pesan darinya. Dia ingin kali ini DEsi lah yang harus minta maaf kepadanya karna selama ini hanya Bagas lah yang selalu mendamaikan hubungan mereka jika ada perselisihan.

"Des... kok lo gak mau minta maaf sihhh. atau gw jumpai aja ya Desi. Ahhh gak deh pasti gue diusir lagi nanti. Memang ya hubungan gw ama Desi ribet banget. Desi sama Rani udah pernah ketemu belum ya? Gw tanya Rani dulu deh."

"Halooo Gasss. Kenapaa.....Lo lagi kangen ya sama gw."

"Hahaha apaan sihh Ran. Gw mau nanya lo pernah ketemu sama DEsi gak sebelumnya?"

"Ohhh pernah kayanya kemarin deh si cafe sekitaran rumah gw ada teman aku juga Billy. Teman baru sihhh."

"Billy? Siapa dia? Kamu kenal dimana?"

"Ohhh kamu gak tau ya kalo mereka itu dijodohin sama nyokap mereka. Aku kenal Billy karna perusahaan aku sama tempat perusahaan dia bekerja ada kerja sama. Dia kerja di perusahaan LoVe."

"Di jodohin ya. Okayyy gw baru tau dari lo sih. Biasanya dia cerita sihhh, tapi kali ini gak."

"Aduhhh maaf ya Gas. Kayanya dia mau ngomong ke lo kali tapi malah lo taunya dari gw."

"Enggak kok Ran. Ini gada sangkut pautnya sama lo ya. jangan merasa bersalah ya. Gw tutup ya."

"Okeyyy Gasss."

"Kayanya Desi emang cocok deh sama Billy itu. Capek gue." Ucap Bagas kecewa

Tiara pun mendekati kamar Boy dan mengetuk pintunya.

"Tok tok tok. Boyyy lo gak makan? Makan yok."

Tidak terdengar suara apapun dari kamar itu, dan Tiara pun terus mengetuk pintunya.

"Tok tok tok, Boyyyy. Apa anak ini pingsan ya karna kelaparan?."

Tiara pun langsung membuka pintu kamar Boy dan masuk ke kamarnya. Tidak satu orang pun di dalam kamarnya dan dia pun bingung.

"Anehhh perasaan Boy gak keluar kok dari tadi."

Setelah beberapa detik, terdengar suara air dan suara Boy yang sedang bernyayi dari kamar mandi.

"Aduhhhh pantesan gak kedengaran. Dia lagi mandi ternyata." Tiara pun berjalan ingin keluar dari kamar itu.

Tiba tiba Boy keluar dari kamar mandi yang hanya memakai handuk di pinggangnya.

"Raa lo ngapain di kamar gue."

"Ha? Aaaaaaaaaaa." Teriak Tiara saat melihat Boy kebelakang dan menutup matanya.

"Apaan sihhh. Gw terkejut tau gakkk. Lo ngapain disini. Mau ngintip gw mandi?"

"Gw mau ngajain lo makan tadi. Siapa juga yang mau ngintip."

"Yaudah kenapa masih disini. Lo mau liatin ge ganti baju?"

"Apaan sihhh Boyyy dasar ya. Ini arah pintunya manaa."

"Tuhhh lo balikkk dannn lurussss lurus lagiiii. Dahhhh."

"ihhhhh awas lo. Dasar."

"Mana Ra. Kok dah pada habis makananya."

"Siapa suruh lama. Gw lapar banget tadi. Sorrry jadi tinggal ini deh. Lo mau tetap makan atau gw buang aja kalo bsk kan pasti basi."

"Aaaa jangan di buanggg. Itu potongan dadu guee. Gue mau makan ituuu."

"Okeee. Habisin ya. Gue mau nonton dulu."

"Jahat banget sih lo Ra. Masa lo ninggalin segini doang gue kan lapar banget."

"Aduhhh sama dong kita lapar banget."

Tiara pun melihat Boy yang makan dengan lahap tapi tidak kenyany karna dia hanay menyisakan sedikit makanan. Tetapi Tiara sebenarnya hanya mau jahilin Boy aja, dia sudah menyisihkan makanan untuk Boy.

"Ohhh Boyy, coba lu buka lemari atas. Itu buat lo kok."

"Apaan? Ohhhh ternyata lo sediain juga ya punya gue. Dasar lo tengil banget sihh."

"Aapaan sih kan masih untuk gue tinggalin untuk lo." Tiara pun melirik Boy engan wajah yang sudah mulai cerah dibanding sebelumnya.

"Aduhhhh kenyang bangetttttt." Boy menghampiri Tiara ke kursi sofa untuk menonton.

"Enak kannnn."

"Iya itu karna ada campur tangan gue. Sebelumnya rasanya biasa aja sih."

"ishhhh dasar."

"Lo nonton apaan nihhh."

"Drakorrr. Lo pernah nonton drakor gak?"

"Apa tuh Drakor? Dragon?"

"Itu naga Boyy. Ini itu Drama koreaa."

"Ohhh korea. Boy pun mengganti siaran TV menjadi berita mengenai perusahaan. Nonton ini aja Ra biar kita tau sekarang perusahaan perusahaan udah pada gimana perkembanagnnya."

"Tiara pun langsung mengganti siarannya lagi. Lebih baik nonton ini aja Boy lucu dan romantis. Lo bisa ketawa lho nanti. Selama ini gw gak pernah liat lo ketawa ataupun senyumm."

"Lo suka yang romantis ya?" sambil menatap Tiara

Mendengar hal itu dari Boy, jantung tiara tiba tiba berdetak kencang sambil menatap Boy. Tetapi Boy sendiri merasa itu pertanyaan yang biasa saja dan tidak menganggap ke arah yang lebih jauh.

"Raaa... kok diam."

"Ehhh lo kenapa nanya gitu ke gue."

"Ya cuman nanya doang sihh. Lo suka romantis sama yang lucu ya kalo di film gitu."

"Ohhh iya gw suka nonton yang kaya begituan." Ucap Tiara lega.

"Tapi gw suka nonton berita. Gimana dong?"

"Yahhh lo harusnya ngalah lah sama gueee."

"Kenapa sihh cowo selalu yang ngalah dan minta maaf aneh dehhhh."

"Heyyy apaan sihhh. Emang harus gitu donggg."

"Kali ini gw gak mau ngalah." Boy pun langsung mengambil remot ditangan Tiara

"Ehhhh remotnyaaaa. Siniii Boyyy balikin."

"Ambil aja kalo bisa."

Tiara pun mencoba merebut remot dari tangan Boy. Dan mereka pun saling kejar kejaran untuk merebut remot itu, tapi akhirnya mereka kelelahan dan langsung duduk lagi di sofa.

"Lu mau remot. Nihhh gw capek, mau tidur dulu." Ucap Boy

"Gak gw mau lagi, sama gue juga capek mau tidur juga." Jawab Tiara

Mereka pun pergi ke kamar masing masing karna kecapean berteriak teriak dan lari lari hanya untuk mengambil remot.


Load failed, please RETRY

ของขวัญ

ของขวัญ -- ได้รับของขวัญแล้ว

    สถานะพลังงานรายสัปดาห์

    Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
    Stone -- หินพลัง

    ป้ายปลดล็อกตอน

    สารบัญ

    ตัวเลือกแสดง

    พื้นหลัง

    แบบอักษร

    ขนาด

    ความคิดเห็นต่อตอน

    เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C13
    ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
    • คุณภาพงานเขียน
    • ความเสถียรของการอัปเดต
    • การดำเนินเรื่อง
    • กาสร้างตัวละคร
    • พื้นหลังโลก

    คะแนนรวม 0.0

    รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
    โหวตด้วย Power Stone
    Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
    Stone -- หินพลัง
    รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
    เคล็ดลับข้อผิดพลาด

    รายงานการล่วงละเมิด

    ความคิดเห็นย่อหน้า

    เข้า สู่ ระบบ