"Aku kemarin kan sudah bilang sama kakak kalau jangan kayak gini! Ish, maksudku itu bisa nggak sih jangan terlalu over kalau beliin sesuatu," dumelku tak tahan dengannya.
Bukannya merespon baik, laki-laki itu malah tertawa ngakak. Tentu saja itu terjadi karena hanya ada kami, entah kenapa Mama belum kunjung pulang. Tadi sih Tante Hima yang cantik bilang kalau Mama sedang pergi dengan om Gensa, kalau perginya berdua ya aku nggak masalah juga sih.
Selagi Mama tak sendirian maka bagiku segalanya akan aman. Aku bukannya tak peduli namun Kiki pun juga pasti akan berpikir seperti ini. Kami sudah bersama-sama sejak dua tahun yang lalu sehingga kelakuan satu sama lainnya pun bisa langsung diketahui. Ah, tak hanya itu saja, terkadang bahkan Kiki jauh lebih tahu bagaimana kelanjutannya ketimbang aku.
"Kenapa heboh lagi kalau sudah tahu aku akan begini, Sayang?" Kak Jae berbicara dengan nada lembut.