"Argh!"
Alingga memegang perutnya yang terasa sakit karena barusaja ditendang Alira. Tiba-tiba saja Alira menyerang Alingga tanpa ada aba-aba lebih dulu.
"Kamu udah gila ya?" tanya Alingga dengan tatapan kesal.
"Kamu yang gila," balas Alira setelah berhasil lepas dari kukungan Alingga.
"Efek kelamaan kerja dan bergaul sama banyak orang asing buat otak kamu jadi tambah ngeres."
"Ngeres apanya? Orang aku cuma minta-"
"Stop!"
Alira sudah lebih dulu memotong ucapan Alingga. Tidak mau lagi mendengar Alingga meminta sesuatu yang tentu tidak akan Alira berikan.
"Kalo nggak mau ngasih ya tinggal bilang nggak mau, kan, bisa. Nggak perlu pake nendang perut aku juga, Ra" Alingga masih memegangi perutnya sambil berbicara dengan Alira.
"Rasain! Makanya jangan rese jadi cowok," sinis Alira tidak peduli dengan rasa sakit yang Alingga rasakan.
"Buruan ke lapangan! Satu menit nggak sampai sana kita putus!"