"Tapi boong! Palpalepalpale ...."
Untuk kesekian kalinya Amran menjahili beberapa siswa yang sedang duduk di depan kelas. Padahal Amran tidak kenal siapa yang baru saja ia jahili, karena bagi Amran menjahili orang itu tidak kenal tempat dan waktu. Penting Amran bahagia, itulah prinsip hidupnya.
"Berisik banget tau, Ran!" Bayu sengaja menoyor kepala Amran yang berjalan di sebelahnya.
"Pengin gue sumpel pake serbet," maki Bondan yang juga terganggu dengan ocehan Amran.
"Emang pada iri dengki banget kalo sama gue. Masuk surga belakangan deh kalian berdua," sahut Amran.
"Sono Ran kalo mau meninggoy duluan, gue ikhlas lahir batin. Jangan lupa undang gue buat tahlilan di rumah lo. Lumayan kan tujuh hari dapat makanan gratis," ujar Bayu segera mendapat geplakan di lengannya dari Amran.
"Lo ngedoain gue mati?" tanya Amran.
"Elu sendiri yang bilang mau masuk surga duluan," balas Bondan yang diangguki oleh Bayu.
"Enggak gitu juga konsepnya. Gue cuma bercanda kali," kata Amran.