บท 82: Bab 82 Menuju Olimpiade

"Dikasih tau pake cara halus masih bandel. Minta dikasarin?"

Alira memutar bola matanya malas. Pagi hari yang harusnya disambut dengan senyuman, justru tercemar karena melihat wajah perempuan bernama Elia.

"Udah dikasih tau buat jauh-jauh dari Alingga. Dia itu punya aku. Bukan punya perempuan miskin seperti kamu!" Elia menunjuk wajah Alira dengan jari telujuknya.

"Harusnya kamu itu ngaca, Alira. Siapa kamu dan siapa Alingga? Kalian beda jauh dan nggak bakal bisa bersatu."

Elia semakin kesal karena Alira tidak juga menyahut. Apa perempuan di depannya ini tidak punya mulut? Atau tidak tau fungsi dari mulut yang ia punya?

"Punya mulut itu buat ngomong. Jangan cuma diem aja," kata Elia menatap sinis Alira.

Masih di tempat yang sama, Elia mendatangi kelas Alira dan sengaja memerkan diri di depan teman-teman Alira.

Kalau kalian bertanya dimana Gea dan Kirana, mereka berdua ada di tempat duduk mereka sambil memperhatikan Elia yang sedang memaki Alira.