Kiara tersenyum dengan sangat manis menampilkan deretan giginya yang tersusun rapi. "Tidak ada yang akan meledek kamu. Aku hanya ingin melihatmu saja. Dan mengantarmu sampai ke mobil."
"Tidak perlu. Aku tidak butuh perhatianmu!" jawab Bayu ketus.
"Begitu saja marah."
"Karena aku tahu, pasti di dalam otakmu itu ada sesuatu yang tersembunyi. Aku yakin itu," ucap Bayu.
"Jangan mencurigai aku seperti itu," kata Kiara tersenyum kemudian terdiam menatap Bayu beberapa detik sebelum berkata lagi. "Aku sungguh kasihan pada gadis yang menjadi kekasihmu itu. Aku akan berdoa semoga dia cepat tersadar dari khilafnya."
Bayu yang sudah menduga akan mendapat ledekan lagi, telah bersiap akan memukul Kiara tetapi gerakannya kalah cepat, karena Kiara telah berlari terlebih dahulu dengan tawa yang berderai sambil meledek dirinya.
"Semoga gadis itu cepat tersadar!" Teriak Kiara dari jauh.
"Awas kamu!!" Balas Bayu berteriak. "Aku balas nanti!"
Jangan lupa tinggalkan komentarnya di setiap chapter dan juga power stone untuk author.
Terima kasih