Monika kembali melanjutkan pekerjaannya. Sampai terdengar telepon yang di atas mejanya berdering. "Baik Pak."
Setelah selesai menutup teleponnya, Monika segera pergi, hanya dalam hitungan menit sudah kembali dengan membawa nampan yang berisi kopi.
"Masuk," terdengar suara dari ruangan Presdir begitu Monika mengetuk pintu.
"Kopinya Pak," Monika menaruh kopi di atas meja.
"Terima kasih," kata Presdir.
"Sama-sama, Pak," jawab Monika canggung. "Permisi."
Leo tidak menjawab, matanya fokus melihat ke arah layar laptop.
"Sekarang, aku kalau bicara dengan Pak Presdir seperti ada dinding tebal yang menghalangi. Tidak seperti dulu yang begitu ramah padaku, bahkan teman-teman kantor sering iri karena Pak Leo ramah padaku tapi sekarang, melihatnya tersenyum saja sudah tidak bisa." Hati Monika bicara sendiri sambil melangkahkan kakinya menuju ke meja kerjanya kembali.
~~~ Selamat Membaca ~~~