บท 184: [Bonus chapter]MULUT BERACUN

Seperti petir menggelegar di siang hari tanpa hujan menyertai. Rara terperangah sendiri.

Mendengar berita Alex diculik di negerinya sendiri, tapi tak ada memberi tahu padanya selama ini.

Michael brengsek!

Yang lebih tak bisa dipahami, adiknya bilang tadi ia bukan kakak kandungnya, bukan darah daging dari Mama Nurmala dan Papa Seno.

Lalu siapakah aku ini?

Matanya berkunang-kunang, kepalanya mulai berat. Tubuhnya sempoyongan mencari dinding agar menahan dirinya tidak limbung.

Sayangnya gelap gulita menerjang, ia pun terjatuh pingsan.

"Nona-aa Rara-aa!"

Teriakan pengawal Brando langsung berlari kencang menangkap tubuh Nona Muda sebelum luruh ke lantai.

Uncle Maretta terkesiap mendengar suara keras.

Lari menuju teras belakang menemukan istri keponakan tiba-tiba tak sadarkan diri.

"Ada apa Brando-? Bawa cepat ke kamarnya!" seru Tuan Maretta.

Ia cepat-cepat menghubungi Dokter Giuseppe menyampaikan perihal keadaan Rara. Lalu berlari mengikuti Brando ke kamar atas milik Michael.