บท 217: Taman

Beberapa hari ini Rora benar-benar istirahat total, untungnya sekolah sudah mengadakan ujian tinggal menunggu hati wisuda saja.

"Sayang waktunya minum obat!" Mars mengambil obat untuk Rora dia merawat istrinya dengan sangat baik.

"Mas, aku tidak ingin kau mengasihani aku!" Mars terdiam mendengarnya matanya menyorot ke arah Rora.

"Apa yang kau katakan? aku tidak pernah mengasihanimu aku mencintaimu, Ra!" ucap Mars sungguh-sungguh.

Dia menggenggam tangan Rora mengecup punggung tangannya lembut. "Kau harus sembuh, minum obat tepat waktu!"

Rora mengangguk mengambil obat di tangan Mars lalu menelannya. "Rasanya sangat pahit, obatnya sangat banyak, aku ingin mual rasanya!" Omel Rora.

Mars terkekeh, mengecup singkat bibir Rora yang terlihat sangat menggemaskan. "Kenapa kau sangat menggemaskan? ayo aku antar ke kamar kau harus beristirahat!"

Mars mengendong tubuh Rora masuk ke dalam kamar, tangan kecil gadis itu melingkar di leher jenjang suaminya.