Belum sempat aku membalas perkataan Tuan Bleecker, tiba-tiba saja Holland berkata, "Memangnya kenapa Tuan? Apakah salah jika aku berteman dengan pribumi? Mereka itu sama seperti Tuan, mereka manusia dan Tuhan lah yang telah menciptakan mereka. Tuan berkata seperti itu, apakah Tuan tak memikirkan bagaimana perasaan mereka? Mereka bisa saja merasakan sakit hati. Setahuku beberapa dari mereka selalu mengadukan nasib hidupnya kepada Tuhan, jika Tuhan mendengar keluh kesah mereka terhadap Tuan, apakah Tuan siap dengan balasan yang akan Tuan terima suatu hari nanti? Balasan Tuhan akan lebih kejam dari pada perbuatan manusia. Tuan harus tahu hal itu!"
Aku tercengang mendengar ucapan panjang Holland, dapat ku pastikan jika Kathriena pun merasakan hal yang sama. Tak hanya kami saja yang terkejut dengan ucapan anakku, Tuan Bleecker bahkan terlihat sangat marah sekali. Keningnya mengerut dan matanya membelalak, menatap Holland dengan begitu tajam.