"Lalu mengapa Papa ada di sini?" tanyaku.
"Waktumu tidak banyak, Holland. Kembalilah ke sisi Mama dan jaga Mama untukku. Kau pasti bisa, aku yakin itu," jawab Papa. Aku menganggukkan kepalaku.
"Baiklah, Papa. Ayo kita temui Mama! Pasti Mama senang bisa melihat Papa lagi," balasku. Papa menggelengkan kepalanya dengan pelan.
"Tidak bisa. Lebih baik kau segera ke sana, Papa akan di sini bersama adikmu dan Ibu Aryanti." Secara perlahan, bayangan tubuh mereka memudar. Aku memanggil nama Papa dengan keras saat dirinya tak bisa ku gapai. Ku kejar Papa yang semakin lama semakin menghilang bersama dengan dua sosok di sampingnya.
"Papa!" panggilku. Lama kelamaan tubuh Papa benar-benar menghilang lalu pandanganku digantikan dengan kegelapan.