Seketika saja aku bergemetar hebat saat melihat Mama menunjukkan wajah seperti itu. Aku takut sekali melihatnya. Sambil menahan rasa takut, aku menjawab, "A ... aku tahu Nippon dari pembicaraan Mama dan Nyonya Sophieke kemarin."
"ANAK KURANG AJAR!" teriak Mama lalu menamparku dengan keras hingga aku terjatuh. Sembari memegang pipiku, aku langsung menangis dengan keras. Pipiku terasa sangat sakit dan perih. Ada sesuatu yang bergerak-gerak di dalam sana.
"Kau menguping pembicaraan kami? Dasar anak tak punya sopan santun. Berani sekali kau melakukan itu. Mau jadi apa kau jika sudah besar nanti? Hah? Seumur-umur aku tak pernah mengajarkanmu hal seperti itu. Aku tak ingin memiliki anak sepertimu, anak kurang ajar!"