Setelah menempuh perdebatan yang cukup rumit antara aku dan Saartje, akhirnya aku kembali mengalah kepada wanita keras kepala itu. Dia memang keras kepala dan Saartje mengakuinya. Saartje memilihkan gaun yang sesuai dengan tubuhku. Lalu aku memakainya, ia tersenyum puas. Setelah itu ia memberikan sedikit riasan wajah untukku.
"Sebenarnya untuk apa kau melakukan ini semua kepadaku, Saartje? Tolonglah beri aku satu penjelasan," ucapku yang sangat penasaran.
"Baiklah, aku akan menceritakannya padamu. Tapi aku mohon, kau tidak usah marah ataupun kesal kepadaku," pintanya. Aku hanya mengangguk pelan.
"Ambumu, Aryanti, memintaku untuk mencarikanmu seorang lelaki ...."
Belum selesai ia bercerita, aku sudah memotong ucapannya karena terkejut.
"APA?"
"Diamlah! Jika kau tak mau diam, aku tak akan bercerita." Aku terdiam menuruti perintahnya.