73
Chiraaz melipat tangan ke depan, ia menarik napas bersiap menghadapi Edward. Sementara pria itu hanya duduk santai di kasurnya tanpa melakukan apapun.
"Oke Chiraaz, kamu tidak boleh emosi. Kamu harus kuat dan siap menghadapi manusia killer," ucap Chiraaz dalam hatinya.
"Ada apa? Mengganggu waktuku saja," kata Edward bertanya.
"Mana paspor ku, Edward! Cepat berikan padaku, aku mau pulang!" seru Chiraaz.
"Dasar anak kecil," ejek Edward tersenyum tipis.
"Edward tolong please, aku mau pulang," pinta Chiraaz memelas.
"Apa ada kepentingan urgent?" tanya Edward.
"Ya, urgent Edward. Suamiku mau diambil perempuan lain," jawab Chiraaz.
"Tahu dari mana? Memangnya ada orang yang rajin mengurus hidupmu," sahut Edward mencibir Chiraaz.
"Dia itu tetanggaku, ya tetangga baru, Ed. Aku-- menyesal meninggalkannya di sana." Wajah Chiraaz semakin gelisah.
"Jika kamu yakin akan cintamu pada suami, kenapa harus takut dia mendua?" Edward menatap Chiraaz tajam.