Tubuh Arista bergetar mendengar kenyataan tentang dokter Danu yang tanpa memikirkan perasaannya menyebutkan wanita lain sebagai wanita yang pantas untuknya di perjuangkan, Arista menetralkan tubuhnya terlebih jantungnya yang semakin berdetak, gejolak perasaan yang tiba-tiba berubah tidak setenang sebelumya. Arista meninggalkan ruang kerja dokter Danu tanpa mengatakan apapun, entah Kenapa hatinya terasa sakit mendengar kejujurannya yang di ungkapkan oleh pria yang telah lama mencintainya.