"CK!! beraninya memberiku pilihan!" Arsita tidak menyukai kata syarat yang di ajukan padanya, sejak dulu dan hingga sampai saat ini dia tidak pernah memilih Salah satu syarat yang diajukan oleh siapapun padanya namun untuk kedua kalinya Arista harus menerima syarat dari orang yang tidak ia sukai.
"Kenapa kamu tidak mau memilih salah satu syarat yang aku berikan padamu? bahkan kamu belum tahu syarat apa yang aku berikan padamu." laki-laki yang kini duduk di depan Arista menyambar gelas yang ada ditangannya menenggak habis minuman milik Arsita, membuat Arsita menatap tidak percaya pada laki-laki yang tidak lain adalah Dokter Danu, ciuman yang tidak secara langsung membuat wajah Arsita Merona, tidak ada orang yang berani melakukan itu padanya selain Dokter Danu.
"Pergilah dan jangan lagi menemuiku, ingat anak dan istrimu yang berada di luar negeri." sengit Arsita yang di sambut gelak tawa Dokter Danu.