"Lupakan saja. Kau tidak perlu memberitahukan ku. Aku tidak akan meminjamkan cincin ku."
"Baiklah kalau begitu. Aku akan mencoba menanyakan kepada Xing Yang langsung apakah dia seorang penghianat anggota dari Pemberontak Kelompok Bambu Merah."
"Tunggu. Apakah kau membaca pikiran?" Ye Shang jadi panik. Ini akan memicu permusuhan dengan keluarga Xing yang jelas jelas pemberontak. "Apakah kau memutuskan untuk menjadi musuhku."
"Tenang ., Tenang kawan. Aku bukan musuhmu. Aku hanya tertarik dengan artefak." Sing Poa tersenyum dengan wajah tak berdosa. "Kalau kau tidak ingin meminjamkannya yah tidak apa apa. Aku akan memberikan informasi apapun yang kau inginkan."
"Siapakah kau sebenarnya? Aku merasa kau memiliki maksud terselubung."
"Tidak. Aku tidak punya maksud apapun selain artefak. Sama seperti kedatangan mereka ke kota ini. Apakah kau pikir Malaikat Pembunuh datang ke kota ini hanya untuk ikut lelang? Dia tidak pernah turun dari Gunung Salju selain untuk membunuh. Tapi sekarang dia datang untuk sebuah pelelangan. Begitu juga Tiga Harimau keluar dari Hutan, apakah dia tertarik dengan pelelangan? Tidak. Tiga pria bodoh itu tidak akan keluar dari hutan hanya untuk sebuah pelelangan kalau bukan tentang harta Karun. Masih akan datang banyak lagi para ahli yang sudah menghilang akan muncul di kota ini. Mereka semua datang untuk harta Karun peninggalan Dynasti Mangsu."
"Harta Karun?"
"Hah? Apakah kau tidak tahu tentang hal ini. ini sudah tersebar bahwa ada 10 salinan peta harta Karun yang akan di lelang di pelelangan tahun ini."
"Apa?" Bagai di sambar petir Ye Shang mendengarnya. Pantas saja begitu banyak para ahli yang berdatangan.
Terakhir yang di ketahui Ye Shang bahwa keluarga Yuan lah yang tahu mengenai peninggalan Peta Harta Karun yang berada di kamar Yuan Bun. Bekas peninggalan ayahnya Yuan Huan.
"Apa yang kau tahu tentang Harta Karun." Ye Shang yang juga Yuan Chen menjadi penasaran.
"Apakah Nona Hong Youmei tidak menceritakan kepada mu? Aku tidak tahu banyak. Justru Nona Youmei yang lebih tahu. Yang aku tahu bahwa beberapa tokoh menerima surat Pemberitahuan lewat burung merpati."
"Kalau begitu aku akan menanyakan Youmei." Ye Shang bergegas hendak meninggalkan Sing Poa.
"Aku memiliki Surat Pemberitahuan itu. Kulihat sepertinya kau sangat tertarik."
Ye Shang berhenti dari langkahnya. "Apakah kau mau perlihatkan kepadaku?"
"Aku akan memberikannya kepadamu. Aku hanya butuh melihat cincinmu dalam 3 detik saja."
Ye Shang berdiam diri sebentar. Dia harus tahu siapa yang mengirim surat itu. Beberapa gaya penulisan pamannya sudah di ketahui lekukannya. Apakah pamannya yang menjual Peta Hara Karun itu? Kalau benar demikian, apakah yang menjadi alasannya? Itu sangat penting bagi Ye Shang. Tapi jika harus menyerahkan cincin nya kepada orang yang aneh meskipun hanya tiga detik maka lebih baik tidak usah saja.
"Tidak. Aku tidak tertarik." Ye Shang tidak ingin memperlihatkan cincinnya dengan bayaran informasi apapun.
"Kulihat kau punya ketertarikan akan informasi dari pada harta Karun itu sendiri. Bagaimana jika aku memberikan informasi siapa yang menjualnya ke rumah lelang. Apakah kau tertarik?."
"Kau tidak mungkin tahu?"
"Kau bisa tanyakan akan kebenarannya kepada Nona Youmei secara langsung."
Ye Shang meninggalkan Sing Poa di belakang tanpa memperdulikan guci yang masih dipegang olehnya. Tidak mungkin Ye Shang memberikan cincin nya kepada orang lain. Cincin itu memang di segel dan hanya dirinya sendiri yang bisa membukanya tetapi benda itu tidak untuk di perlihatkan kepada orang lain. Didalamnya terdapat barang barang berharga peninggalan Dewa Ye Shang.
"Kakak, Bisakah aku berbicara denganmu sebentar." Ucapnya ketika sampai di meja tempat Youmei duduk.
"Tentu saja." Youmei pun beranjak dari tempat duduknya.
"Terima kasih anak muda untuk arak yang baik." Fang Jie, Teman semeja dengannya masih tertawa setengah mabuk mengambil guci yang dibawa Ye Shang lalu menawarkan minum kepada yang lainnya.
"Hari ini kita bersahabat. Nanti di pelelangan kita menjadi musuh... Hahahah.." Bha Gong mengangkat cangkir minumannya.
"Ada apa Dik. Kau seperti sedang gelisah." Youmei memegang tangan Ye Shang ketika mereka berada di sudut ruangan.
"(Apakah benar seseorang telah menjual salinan Peta Harta Karun ke pelelangan.?)" Ye Shang berbisik.
"(Siapa yang mengatakannya padamu?)" Youmei tidak tampak terkejut seolah berita itu bukanlah hal yang rahasia.
"(Melihat sikap kakak berarti benar ada yang menjual 10 salinan peta harta Karun di Pelelangan.)"
"(10 salinan? Siapa yang memberitahukan mu?)" Kali ini Youmei tampak serius. "Banyak yang di undang datang ke tempat ini dengan tujuan untuk mendapatkan salinan itu tapi tidak ada yang tahu kalau peta itu dibuat 10 salinan.)"
"(Siapakah yang telah menjualnya ke pelelangan.)" Desak Ye Shang.
"(Maaf Dik. Aku tidak dapat memberitahukan orang yang menjual barangnya di pelelangan. Itu adalah rahasia perusahaan. Ini adalah kode etik dari perusahaan Pelelangan untuk menyimpan rahasia.)" Youmei memegang tangan Ye Shang. "(Apakah kau juga tertarik dengan Harta Karun? Jika benar, sebaiknya kau urungkan niatmu. Selain para binatang buas, Para ahli ilmu bela diri tingkat tinggi juga mengejarnya. Mereka tidak segan segan membunuh. Sedangkan kemampuan mu tidak sebanding dengan mereka.)"
"<Han Song.>" Seseorang mengirimkan suara jarak jauh.
Ilmu mengirimkan suara sangat jarang dikuasai oleh ahli Bela Diri. Selain sangat sulit, orang itu juga harus memiliki atribut elemen angin yang dapat mengirimkan arah angin dalam menyampaikan suara. Bukan hanya itu, ilmu pernafasannya juga berbeda dengan ilmu pernafasan ahli beladiri pada umumnya. Jadi yang mempelajari ilmu ini biasanya dari keluarga tertentu yang berhubungan dengan Ilmu Bela Diri Kuno
Ye Shang melihat sekeliling. Siapa gerangan yang mengirimkan suara jarak jauh itu.
Ternyata yang mengirimkan suara itu adalah Sing Poa. Dia berdiri di dekat tempat kasir sambil memegang sebuah guci yang dititipkan tadi. Tangannya yang lain melambaikan ke arahnya.
"<Ini Aku.>" Sing Poa menggerakkan bibirnya. "<Katakan pada Nona Youmei. Apakah Han Song yang menjualnya?>"
"(Han Song?)" Ye Shang mengucapkan perlahan.
Ini tidak mungkin. Bagaimana Peta Harta Karun bisa berada di tangannya. Sudah jelas yang mengambilnya adalah keluarga Yuan. Bagaimana mungkin bisa sampai ke tangan Han Song.
"(Kenapa dengan Han Song?")" Youmei sempat mendengar ucapan Ye Shang.
"(Apakah Han Song yang menjual ke pelelangan?)"
"(Hah? Dari mana sumbermu?") Ini sangat mengejutkan.
Han Song memang pernah datang sebelumnya tiga Minggu yang lalu menjual 10 salinan Peta Harta Karun untuk di lelang. Tapi pembicaraan mereka sangat rahasia di dalam ruangannya pribadi. Bahkan Manager Lelang pun tidak tahu menahu akan pertemuan ini.
Ke terkejutan Youmei merupakan konfirmasi akan kebenaran kalau Han Song yang menjual salinan Peta Harta Karun.
Siapa sebenarnya Sing Poa ini. Mengapa dia tahu banyak. Ye Shang yakin bahwa keberadaan Sing Poa di kota ini pun untuk Harta Karun. Dia mencoba menghubungkan satu dengan yang lainnya. Tapi tetap menemui jalan buntu. Satu satu nya cara untuk mengetahuinya adalah mencari informasi kepada Han Song langsung atau kepada Sing Poa.
"Adik .. katakan pada ku apa yang kau ketahui." Youmei menarik lengannya.
"Kakak. Nanti akan aku ceritakan di rumah Lelang. Sekarang aku masih ada urusan lain."