(Sewaktu di Australia)
Isabelle menyahut, "Apa benar hal yang kau katakan itu?" sedikit terisak, ia melanjutkan ucapannya, "Tapi bagaiamana bisa?"
Sang tetua itu lalu menajawab, "Kami belum tahu kejelasannya. Yang pasti mereka sekarang mungkin sedang diperiksa oleh badan intelijen negara."
Mendengar kalimat yang dijelaskan padanya membuat sang putri kembali menjadi bingung.
Dirinya bergumam, "Mereka?" Isabelle kembali bertanya, "Apa kakak datang bersama ayah?"
Pria itu memberikan beberapa lembar tisu lalu membalas, "Maaf tapi tidak begitu putri."
Ia menyambung, "Pria yang mengaku sebagai seorang pangeran itu datang membawa seorang kawan yang tampak lebih muda dari usianya."
***
Isabelle perlahan kini mulai memahami segalanya. Pria bernama Jeremy yang sedang berada dihadapannya pasti adalah sosok lain yang di maksud oleh sang tetua itu padanya. Saat sadar akan semua hal yang baru saja terjadi, sang putri tiba-tiba merasa sangat malu.
Bagaimana menurut kalian chapter yang satu ini? Tinggalkan gift, vote, like dan juga opini kalian di kolom komentar. Trims!