"Masih terasa dengan jelas bagaimana benda besar itu mengkoyak tubuhku. Bau amis dari darahku sendiri tercium di udara, terasa memenuhi rongga pernafasanku. Aku bahkan seolah kehilangan suara, tak bisa menjerit dan hanya memandangi kematianku sendiri. Bahkan rasa sakit pun tak terasa, seolah aku menjadi mati rasa dibuatnya. Dengan nafas yang masih tersenggal-senggal, pandanganku memudar secara perlahan. Di saat itu aku berusaha ikhlas untuk berpisah dengan dunia," sambung Edward. Matanya bahkan terlihat sedikit berkaca-kaca dalam menceritakan hal ini.
Tanpa membiarkan Edward menarik nafas dengan baik, pria itu kembali bertanya dengan dinginnya seolah ia sama sekali tak terpengaruh oleh kisah itu, "Lalu bagaimana bisa dirimu selamat dari pristiwa itu?"
Edward sedikit terkekeh mendengar pria itu bertanya seolah bahkan ceritanya tak cukup menghibur mereka semua. "Baiklah, kalian sungguh ingin tahu tampaknya."
Bagaimana menurut kalian chapter yang satu ini? Tinggalkan gift, vote, like dan juga opini kalian di kolom komentar. Trims!