Lukman duduk bersila di sudut kamar, sambil mengaduk satu gelas susu yang ia buat untuk Tristant. Laki- laki itu sengaja menyimpan susu dan meletakan dispensernya di dalam kamar, supaya tidak repot- repot ke dapur kalau akan membuatnya terutama pada malam hari.
Hawa kamar yang terasa panas, membuat Lukman harus memakai celana kolor dan bertelanjang dada saja. Beranjak dari duduknya, lalu ia berjalan mendekati Tristant yang sedang tidur terlentang sambil mengipasi dirinya sendiri menggunakan kaus milik Lukman.
Yah, tempat tinggal baru mereka memang sangat panas. Tidak ada kipas angin, apalagi AC seperti kamar mereka di rumah.
"Nih, minum susunya," perintah Lukman setelah ia duduk di dekat Tristant.
Dengan rasa malas, Tristant bangkit dari tidurannya, lalu mendudukkan dirinya di samping Lukman. Meraih satu gelas susu dari tangan cowok itu, lalu meneguknya.