"Sekarang kamu makan, ya? Umma temani kamu, boleh?" Sakti sedikit menatap ke dalam dua manik mata milik Alan, mencari ragu rasa keberatan di sana, tapi yang dia dapatkan hanya kejujuran tanpa ragu sedikit saja yang mengiringinya saat ini. Apa yang Alana tawarkan pada Sakti benar-benar membuat lelaki itu menjadi ambigu. Dia memang berharap untuk diterima dengan sangat baik di keluarga ini, tapi kebaikan yang mereka tampakkan dalam waktu yang terbilang sangat singkat pada akhirnya membuat Sakti bingung sendiri dan tak bisa untuk menelaahnya dengan sangat baik.
"Maksud, Umma?" tanya Sakti dengan nada yang dia buat sepolos mungkin.
"Umma temani kamu makan, untuk memastikan kamu benar-benar melakukan apa yang kami inginkan, Ti." Melihat sorot mata dari kedua netra pekat milik Alana, Sakti sepertinya tidak punya nyali yang besar untuk menolak hal tersebut.
"I-iya, Umma," katanya setelah mendapat intervensi secara tidak langsung dari kedua manik matanya.
— จบบริบูรณ์ — เขียนรีวิว