"Tapi Ka—"
"Lo tahu siapa gue, De? Gue ketua lo. Dan bukankah terlalu lancang untuk seorang anggota menentang apa yang menjadi keinginan sang ketua?" Semua yang mendengar apa yang dikatakan oleh Raka itu sontak tersentak kaget, tapi hal itu tidak berlaku untuk Sella. Dia tahu persis apa yang sedang membuat Raka bisa bertingkah seagresif ini.
Perkataan yang terlontar dari kedua bibir ranum milik Raka tak ubahnya seperti petir dan juga kilat yang sedang bersatu padu di angkasa membentuk sebuah garis-garis di sana.
Dan saat mendengar apa yang dikatakan oleh Raka, semua anggotanya tampak kesulitan meski itu hanya sekedar untuk meneguk salivanya. Tatapan tajam yang Raka gunakan untuk menatap mereka adalah hal yang bisa ditangkap oleh Irza kalau sahabat mereka ini sedang tidak baik-baik saja hatinya. Sayangnya Irza hanya manusia biasa yang tidak memiliki kekuatan supranatural layaknya cenayang.