Aku merasa sedang diuji. Tak menyangka bisa berada di dalam bangunan mewah yang biasanya hanya ku lihat lewat layar kaca belaka. Hey, bukan berarti aku ini orang udik yang berwawasan sempit. Lucas lah yang udik, sedangkan aku tidak. Hanya saja tempat ini sungguh persis seperti kebanyakan tempat yang memang digunakan sebagai lokasi syuting dan sejenisnya. Dan, aku berada di dalamnya.
"Kau tinggal di sini?" Sekonyong-konyongnya aku melontarkan pertanyaan yang semestinya hanya berada di dalam kepala saja.
"Iya benar," jawab Joshua. "Sebenarnya aku tinggal dengan Kakak ku, tapi dia sedang memiliki kesibukan lain dan untuk beberapa hari aku menetap sendirian."
"Beberapa hari?" Aku mengulang kembali kata-kata Joshua, persis seperti orang bodoh.