"Kau tak apa, Kak Doni?" tanya Arya, mengejutkan Doni yang masih menundukkan kepalanya.
Spontan Doni menengadahkan kepalanya, memandang Arya tersenyum kecil. Ada rasa canggung dan takut dibalik senyumnya.
"Setelah mengalahkanku, kau pikir aku baik-baik saja?" tanya Doni raut wajahnya cukup mengerikan dipandang.
Arya terdiam sejenak, enggan menjawab pertanyaan kakak tingkatnya itu. Ia merasa dirinya bodoh menanyakan hal tersebut setelah mengalahkan Doni di hadapan mahasiswa UKM Basket lainnya.
"Jujur saja, aku senang bisa satu lawan satu dengan Kak Doni. Aku pikir Kak Doni juga merasakan hal yang sama sepertiku. Awalnya aku ragu ketika berkata akan menantang Kak Doni di hadapan Coach Alex dan Mr. Steve. Tapi karena ulah kedua teman bodohku itu, entah mengapa aku semakin semangat dan percaya diri pada kemampuanku. Justru aku akan kecewa pada diriku sendiri jika tadi aku berbohong, tak ingin melawan Kak Doni."