"Dia terlihat lebih tenang setiap kali kau memainkan melodi itu" meski tanpa tubuh cantiknya, melihat Summer yang sedang menari, membuatku begitu terkesima. Dari tubuhnya yang bagai terbuat dari gumpalan asap hitam pekat itu, aku seperti dapat menyaksikan kecantikannya yang lain.
"Apa ada yang ingin kau tanyakan lagi darinya?" Aras menghentikan melodi yang tadi dimainkan.
Aku memandang Aras dengan tatapan tak jenak. "Iya. Maaf, aku harus meminta bantuanmu lagi" aku tidak dapat berbohong di sini, bahwa kemarin aku belum mendapat apa yang aku inginkan.
Aku mengatakan pada Aras apa saja yang ingin aku tanyakan pada Summer, terutama bagaimana ciri-ciri orang yang telah menghasutnya. Saat makhluk bertanduk itu mulai menanyakan hal itu, roh pengembara itu langsung tertawa, suara tawa yang begitu mengerikan. Dia tertawa hingga lehernya tertekuk ke belakang, aku tidak paham apakah ada yang lucu dari pertanyaanku ini.