JANGAN LUPA KASIH EMAK VOTE YA ANAK ANAK KESAYANGAN EMAK, EMAK SAYANG BANGET SAMA KALIAN.
IGEH EMAK JUGA DI FOLLOW DI : @REDLILY123.
SELAMAT MEMBACA, EMAK SAYANG KALIAN.
"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, aku hanya milikmu, Natalie. Kakakmu hanya pengganti saja, untuk membuat Bibiku percaya. Kau tau dia sudah seperti ibuku yang mengurusku dari kecil."
Natalie hanya diam, dia sebenarnya iri dengan kehidupan sang Kakak yang begitu sempurna. Dimana kakaknya itu memiliki galeri sendiri, sukses di usia yang terbilang muda, dan Natalie yakin jika uang sang Kakak sudah menumpuk. Apalagi dia sehat, dan juga cantik.
"Hei," panggil Alex lagi. "Aku tidak akan meninggalkanmu. Percayalah, hanya untuk sampai kau sembuh, kita akan menikah."
"Baiklah," ucap Natalie menghembuskan napasnya.
Bibi dari Alex adalah seorang bangsawan daru Inggris, yang mana membuat Natalie tidak pernah bertemu dengannya. Inggris adalah tanah kelahiran Alex, dia tumbuh di sana sampai akhirnya memilih pindah ke Los Angeles sampai saat ini.
"Tapi jangan jatuh cinta pada Kakakku."
"Demi Tuhan, hanya kau yang aku sukai."
"Aku bahkan iri dengan ketidaksengajaan ini. Kini kakakku menjadi istri dari seorang Alexander."
"Tidak perlu iri. Kenyataannya hanya kau yang ada di hatiku."
Natalie tersenyum, kemudian memeluk sang kekasih. Menyamankan kepalanya diusap oleh Alex.
Sampai sebuah ketukan terdengar, keduanya melepaskan pelukan saat seorang perawat pribadi Natalie masuk.
"Maaf, Nona. Ini titipan dari Nona Selena."
"Kemana kakakku?"
"Dia sudah pergi."
Yang mana membuat Natalie membeku seketika. Alex memberi isyarat agar perawat itu menyimpan kembali
"Hiks.. Alex apa kau melihatnya? Apa Kak Selena tidak sayang padaku karena dia harus menanggung semuanya?"
"Hei, jangan menangis. Dia hanya sibuk. Tenanglah, Natalie. Dan itu sudah kewajibannya sebagai anak pertama."
"Hiks… Aku iri padanya, dia begitu spesial."
"Dengarkan aku, dia tidak spesial. Tidak ada yang membuatnya spesial, Natalie. Kau itu berharga," ucap Alex meyakinkan.
Natalie menghembuskan napasnya, dia menyingkirkan tangan Alex yang menyentuhnya. “Aku kesal.”
“Lalu apa yang kau inginkan hmmm? Bukankah YSL memperkenalkan gaun musim gugur yang baru? Kenapa tidak mencoba membelinya sebagai referensi untukmu?”
“Boleh?” tanya Natalie dengan mata berbinar.
Dibalas anggukan oleh Alex. “Boleh, pesan yang kau mau, Sayang. sekretarisku akan membereskannya.”
“Terima kasih, Alex. Kau begitu pengertian. Aku mencintaimu,” ucap perempuan itu melingkarkan tangannya di leher sang kekasih dan memeluknya erat.
Dimana Alex terkekeh karenanya. “Aku juga mencintaimu,” balasnya.
Memiliki hubungan cukup lama dengan Natalie, membuat sifat lembutnya muncul. Dimana Alex menjadi sosok yang lebih peduli, namun hanya pada Natalie saja.
****
“Selena!” teriak Nessy; sang Mama yang baru saja turun dari mobil, bersama dengan Papanya. “Kau mau kemana? Natalie dari tadi ingin bertemu denganmu.”
“Aku sudah bertemu dengannya, Mah. Aku akan bekerja sekarang.”
“Bekerja katamu? Pekerjaanmu tidak membuahkan hasil, kenapa belum ada uang masuk?”
Selena jengah dengan semua ini, dia mencoba focus pada ponsel untuk melihat keberadaan taksi online yang sedang dia pesan. “Nanti aku transfet, Ma. Tolong jangan ganggu aku, aku terburu-buru. Lebih baik Mama melihat Natalie, dia bersama Alex di sana.”
Dan perkataan Selena membuat Nick; sang Papa, menjadi kesal. “Tatap mata Mamamu jika kau sedang bicara, Selena. Dimana sopan santunmu.”
“Kenapa?” Tanya Selena sambil menatap Nick dan Nessy secara bergantian. “Aku pasti akan memberikan uang untuk kalian. Bukankah perusahaan Papa baik baik saja? Kenapa kalian selalu mendesakku, aku pasti akan mengirimkannya.”
“Anak kurang ajar, Mama mengajarkan dirimu untuk bisa berbalas budi,” ucap Nessy kesal.
Yang mana membuat suaminya segera menahan bahunya. “Ayo kita lihat Natalie, Sayang. Tidak ada gunanya berbicara dengan anak keras kepala.”
“Keras kepala? Aku keras kepala, Pah? Aku selalu menjadi korban kalian, dijadikan tumbal dalam segala hal!” teriak Selena menggila.
PLAK! Nessy menamparnya, membuat Selena berpaling.
Dan ya, ini tidak aneh. Selena sering mendapatkannya, bahkan hanya karena berdebat masalah makan saja.
“Jaga bicaramu, kau ini anak pertama dan sudah seharusnya melakukan itu. Tidak tau malu,” ucap Nessy kemudian berjalan lebih dulu.
Dan Nick? Pria yang seharusnya menjadi cinta pertama Selena itu hanya berdecak. “Seharusnya kau mendengarkan ibumu lebih baik,” ucapnya kemudian melangkah pergi.
Selena menyeka air matanya, dia menunggu taksi yang sebentar lagi datang. Dia benar benar ingin kabur dari semua ini, jika saja dia tidak menyayangi Natalie, Selena sudah pergi.
*****
“Aku ingin bertemu dengan Kakak, aku ingin bicara lebih banyak dengannya, bisakah kau membawaku ke tempatnya, Alex?”
Begitulah permintaan Natalie yang memaksa, membuat Alex rela menunda meetingnya dan mengantarkan sang kekasih menuju gallery wanita yang dinikahinya.
Alex benar benar dibuat kesal oleh Selena, bisa bisanya wanita tua itu pergi meninggalkan kekasihnya tanpa berpamitan. Sampai mobil yang mereka tumpangi berhenti di sebuah gedung perusahaan besar. Dan milik Selena berada di lantai empat.
“Woahh, miliknya tidak terlalu besar. Hanya dia menyewa gedung yang besar,” gumam Natalie.
“Nah kau lihat bukan? dia tidak sehebat itu.”
“Tapi tetap saja, dia kakaku yang paling keren,” ucapnya sambil menggandeng tangan Alex.
Seseorang yang berada di bagian depan pintu itu mengenali Natalie, dia melihat foto perempuan itu di meja sang boss. “Hallo, ada yang bisa saya bantu?”
“Aku adiknya Selena, bisa aku bertemu dengannya?”
“Oh, Selena sedang berada di ruangan melukisnya di sana. Ingin aku panggilkan?” tanya wanita tua itu.
Yang membuat Natalie menggeleng. “Tidak perlu, aku akan menemuinya seorang diri. Kau tunggu di sini ya, Alex.”
Alex benar benar tidak bisa menolak permintaan Natalie, jadi dia duduk di ruangan tunggu di sana. Melihat ke beberapa arah dimana ada banyak lukisan abstrak. Sementara Natalie masuk ke dalam ruangan yang ditunjukan sang penjaga sebelumnya.
Tidak banyak orang di sana, membuat Alex bertanya tanya. Dan sepertinya penjaga itu mengetahui isi pikiran Alex. Jadi dia berkata, “Hanya kami berdua di sini. Nah, jika ada pameran, baru akan ada banyak orang.”
Alex hanya mengangguk tanpa menjawab.
“Selena suka dengan keheningan, apa kau suami dari adiknya? Kudengar dia menikah kemarin ‘kan? Tapi aku tidak diundang, karena yang datang hanya tamu dari orang orang penting.”
“Ya,” ucap Alex singkat, dia malas berbicara dengan orang itu.
Sampai tiba tiba telinganya mendengar suara… PLAK!
Kemudian disusul dengan teriakan, “Kakak!”
Yang membuatnya bergegas masuk ke ruangan itu, dimana dia mendapati Natalie yang tertunduk di lantai dengan Selena yang berdiri dan dipenuhi cat di bajunya.
“Apa yang kau lakukan padanya?!”
“Hiks… Alex…, Kakak menamparku,” ucapnya menangis dan memeluk sang kekasih.
Penjaga galeri itu ikut masuk dan melihat kekacauan. “Ada apa ini? apa ada yang terluka?”
“Hiks… Alex…”
“Tolong bawa dia ke bawah, ada supirku di sana. Minta dia antarkan Natalie ke rumah sakit,” ucap Alex.
Yang disanggupi sang penjaga, yang langsung membantu Natalie berjalan. Wanita tua itu terlihat ikut panic saat napas Natalie mulai memendek.
Sedangkan Selena masih menatap nyalang pada Alex. “Apa? Kau mau menyalahkanku? Kau bahkan tidak tau apa yang terjadi?”
“Kau akan mendapatkan balasannya, wanita tua. Bagaimana bisa kau melukai perempuan lemah seperti Natalie?”
“Akkhhh! Alex!” Selena memejamkan matanya sambil berontak saat pria itu mencekiknya dengan satu tangan.
****
TO BE CONTINUE