Tetapi Raka Kamandaka bukanlah pendekar kelas teri yang mudah dirobohkan begitu saja. Dengan gerakan yang sederhana, pemuda itu berhasil menghindarkan diri dari totokan seruling tersebut.
Namun baru saja dia berhasil menyelamatkan nyawanya, serangan lain telah datang kembali. Bacokan golok yang cepat dan dahsyat tiba-tiba muncul dari sisi sebalah kanan dan menyerang pinggangnya.
Disusul kemudian dengan tusukan trisula, bacokan kapak dan lilitan tali berduri milik lawan. Empat serangan berbahaya itu datang secara bersamaan. Gerakan setiap serangan juga sama cepat dan berbahaya.
Hanya dalam waktu singkat, posisi Pendekar Pedang Pencabut sudah kembali dalam keadaan terdesak. Semua jalan keluar sudah tertutup rapat oleh empat serangan yang datang dari seluruh penjuru itu.
Dalam keadaan demikian, Raka sudah tidak bisa lagi lagi membuang waktu dengan percuma.