"Kau ikutlah dengan anak buahku, Blue. Pulanglah, anak-anak di rumah menunggu!" Padmasari memandang laki-laki bercadar dengan ragu. Sebenarnya dia ingin pulang, namun ia tidak tega melihat Jaelani diserang sendiri.
"Bagaimana denganmu, Mas. Apakah kau akan sendiri melawan mereka?"
Amurwa Bhumi menggeleng sambil tersenyum lalu memandang Padmasari yang sedang mengawasi sepuluh penjahat yang sudah dalam kondisi siap.
"Ayo segera tinggalkan tempat ini biar aku alihkan perhatian mereka, Blue."
Padmasari mengangguk. Tidak ada pilihan lain selain menurut pada permintaan suaminya yang kini fokus ke depan dan mengabaikannya. Padmasari tahu kalau ia harus mencari waktu yang tepat untuk meninggalkan arena itu.
"Blue, mengapa masih berdiri di situ? Pergilah! Cepat!"
"Ta-tapi bagaimana aku akan pergi kalau kau . . . . "