Hari ini Sari memang bahagia, karena hari ini bisa berjalan berdampingan bersama Erlan, menghadiri pesta pernikahan yang dipenuhi dengan orang-orang berkelas, namun ia berusaha untuk tidak terlalu percaya diri, karena Erlan telah memintanya untuk menemani hanya suatu kebetulan, bukan kesengajaan, jadi Sari tidak boleh merasa bangga akan dirinya.
Benar saja, semua mata tertuju pada Sari dan Erlan saat ini, mungkin mereka bertanya-tanya siapakah yang berjalan bersama Erlan saat ini, karena mereka pun tahu kalau Erlan sudah beristrikan Asya.
Sari merasa tak enak hati, ia hanya bisa menunduk, ia sangat takut jika orang-orang di sini menilainya ingin merebut Erlan dari Asya.
"Sari, kenapa kamu berhenti? Ayo kita ke meja sana, saya mau mencoba hidangan yang di sana, Ayo temani saya!" Pinta Erlan.
"Iya pak," Sari sangat kurang percaya diri berjalan di tengah keramaian orang berkelas, apalagi beberapa pasang mata memperhatikan penampilanya dari atas ke bawah, tanpa terlewat.