Bella tersenyum lebar melihat hari ini juga sama. Sudah lima hari berakhir sejak gadis itu datang ke rumahnya, dan Reyhan semakin gencar saja menunjukkan perilaku yang seolah-olah mengatakan kalau ia hanya miliknya. Papi dan maminya jelas tahu, namun mereka seolah bungkam dan menganggap bahwa ini hanya pertemanan biasa.
Tapi sejujurnya Bella tak begitu suka mengingat kalau dia malah menjemputnya dengan mobil. Dari lubuk hati Bella merasa kalau meninggalkan mas Viko atau kak Dhik demi memilihnya yang memiliki mobil Avanza.
Terdengar menjijikan di telinganya.
"Udah sarapan?" Basa-basi saja Bella menanyakannya. Mana mungkin dia bertanya untuk mengajaknya sarapan, namun melihat dia kini sedang mengusap tengkuknya gadis itu yakin jawabannya ...
"Belum, harusnya kita nikah aja biar kamu nggak perlu susah-susah nyari bus buat ke kampus. Dan yang paling penting nggak usah nanya pertanyaan yang sama setiap paginya, sudah sarapan? Dear, are you kidding me? Ya belum lah," ocehnya lagi.