Ada masa-masa dimana aku yakin kalau yang suamiku lakukan ini adalah suatu saat akan berjalan tak seperti harapan. Akhir-akhir ini aku agak ketakutan, mungkin lebih tepatnya setelah terlalu sering memimpikan Saka. Dhik dan Reno sama sekali tak ada mirip-miripnya dengan laki-laki itu akan tetapi mungkin karena dalam ingatanku hanya ada Saka versi remaja saat melihat mereka yang terbayang hanya wajah seseorang yang pernah aku kagumi itu.
Sedikit menyesakkan dada memang hanya saja sejauh ini aku terus mencoba pasrah pada keadaan yang ada. Tersenyum tipis lantas jemariku mulai bergerak di atas keyboard. Hanya asal menulis saja, tak sampai menambahkan chapter baru di novel online milikku itu.