***
Keesokkan harinya, Kazuya masuk ke dalam kamar rumah sakit. mendapati Hikaru yang terlihat begitu Kosong.
tatapan matanya yang kosong. wajah nya yang begitu datar tanpa ekspresi. mungkin karena kejadian kemarin, padahal Kazuya sudah bersusah payah untuk menyembunyikan keberadaan Hikaru. namun Tentu saja Kazuya tidak bisa menyembunyikannya selamanya.
suatu hari nanti Hikaru mengetahuinya.
kebenaran tentang dirinya yang begitu menyakitkan. makanya, Kazuya harus berbohong demi kebaikan Hikaru. agar Hikaru tidak harus menderita lagi.
Hikaru menatapnya dengan tatapan datarnya, mata hitam yang terlihat jauh lebih kosong. kegelapan tanpa dasar.
"Kazuya...aku punya keluarga kan?" seru Hikaru tanpa adanya ekspresi.
jauh lebih menyakitkan dari biasanya.
"Hikaru..kau tidak ha--"
Hikaru menatapnya datar. tatapan yang seakan menenggelamkan semuanya.
"Kazuya, berhenti berbohong padaku..."
ternyata Hikaru mengetahuinya, Kazuya hanya menutupi matanya sejenak.
"baiklah..aku akan memberitahukan semuanya, " seru Kazuya tersenyum tipis. demi Hikaru, mungkin saja Kazuya tidak memberitahukan semuanya.
ada hal yang sebaiknya tidak perlu di ketahui oleh Hikaru untuk selamanya.
"kau mempunyai ibu.."
***
Hikaru sudah terlalu lelah untuk semuanya, untuk semua hal yang terjadi akhir-akhir ini. hingga akhirnya Hikaru terbiasa dengan semuanya, kemarin adalah dimana Hikaru merasakan ketakutan terbesar yang dialaminya dan semua orang mengerubunginya.
membuat nafasnya seakan sesak. dan mendadak semuanya berubah menjadi bayangan gelap yang tidak diketahuinya, mungkin saja Hikaru melakukan semua nya agar meredamkan rasa ketakutan dirinya, dan melupakan semuanya.
berharap tidak mengetahui siapapun. Hikaru takut menghadapi kenyataan, Hikaru bisa merasakan badannya gemetaran. nafasnya yang seakan sesak dan mendadak dirinya terkekang oleh sebuah kegelapan yang sempit.
mengharapkan seseorang untuk datang dan menariknya keluar dari sana.
meksipun begitu, Hikaru ingin mengetahui semua kebenaran tentang dirinya, meksipun Hikaru harus ketakutan Karena itu. Hikaru harus mengetahuinya, Karena kebohongan lebih menyakitkan bagi dirinya.
tidak mengetahui apapun. ada sebuah kebenaran yang menantinya, dan Hikaru lebih ketakutan karenanya. apa yang sebenarnya dibalik semuanya-?, siapa sebenarnya Hikaru-? hal itu yang membuat Hikaru menjadi lebih takut, takut untuk menyadari kenyataan yang sebenarnya. kenyataan tentang dirinya.
Hikaru ingin mengetahuinya.
"ibu-?" seru Hikaru. wajah Kazuya terlihat begitu menyedihkan, Hikaru tidak ingin melihatnya. dari dalam lubuk hatinya Hikaru hanya menginginkan kebahagiaan dari semua orang, Hikaru tidak ingin melihat siapapun bersedih.
terutama Kazuya yang selalu bersama dengannya bahkan membantunya di saat Hikaru mengalami hilang ingatan.
meksipun semuanya hanyalah sekedar kebohongan. Kazuya selalu bersama dengannya. Hikaru tidak mengerti, kenapa Kazuya selalu bersamanya-?
apa sekedar rasa kasihan-?
atau karena Kazuya yang ingin menghancurkannya-?
"kau mempunyai ibu Hikaru, meskipun sekarang dia...masuk rumah sakit jiwa" seru Kazuya dengan wajahnya yang menunjukkan kesedihan dan rasa bersalah yang besar, bukan..bukan untuk ibunya, melainkan untuk dirinya.
untuk Hikaru.
"yang lain?" seru Hikaru. mengatakan kebenaran jauh lebih menyakitkan dari pada mengatakan sebuah kebohongan.
Kazuya mengigit bibirnya, kebohongan yang berusaha dia tutupi selama ini.
Kazuya menunduk. tidak berani untuk menatap Hikaru. rasa bersalah-? atau mungkin, penyebabnya adalah Kazuya-?
Hikaru tidak ingin memikirkannya karena akan jauh lebih menyakitkan jika menyadari tentang kebenarannya.
"mati.., maaf Hikaru...aku tidak bisa mengatakan apapun sekarang ini.." seru Kazuya mengenggam erat bajunya.
berusaha menyembunyikan sesuatu. namun Hikaru menyadarinya, Hikaru dengan cepat meraih kerah baju Kazuya hingga mendongak menatapnya langsung. bagaimanapun Hikaru adalah seorang pria, Hikaru menatapnya dengan tatapan datarnya yang kosong.
Yang ternyata lebih menyakitkan. kosong, hampa , tidak mengetahui apapun. bisakah lebih menyakitkan-?
Kazuya mengenggam erat benda di tangannya menyembunyikannya lagi. merasakan rasa bersalah pada Hikaru, perasaan yang tidak dirasakannya.
tidak merasakan apapun dan tidak dapat mengetahui apapun ternyata rasanya bisa begitu menyakitkan. dan mungkin Kazuya mengetahuinya sejak awal, mungkin saja kebenaran yang akan dikatakannya jauh lebih menyakitkan. dan Kazuya berusaha untuk melindunginya dari semua itu.
dengan kebohongannya.
namun, daripada kebohongan. bahkan membuat sebuah kebohongan membuat seseorang begitu tersiksa, untuk selalu menutupi semuanya dalam-dalam, kebenaran maupun kebohongan yang mengikis perasaan. membuat seseorang perlahan hancur.
tersenyum saja begitu menyakitkan.
Kazuya menunduk. Hikaru menarik kerahnya. "Katakan semuanya Kazuya, aku tidak suka kebohongan.."
Kazuya menghindarinya lagi.
Hikaru tersenyum, senyuman yang terasa begitu menyakitkan, "Kau tau Kazuya, tidak mengetahui apapun itu jauh lebih menyakitkan, apa ..kau benar benar sangat membenciku-?"
Kazuya menyipitkan matanya, mengumam kan kata maaf, dan menyerahkan foto yang sedari tadi di genggam nya. sebuah foto keluarga, Hikaru melepaskan Kazuya paksa dan memegangi foto itu. melihat foto dirinya, dan keluarganya. dirinya, ayah dan ibu..dan kakak laki-lakinya.
Hikaru tidak dapat merasakan apapun saat melihatnya, hanya sebuah rasa kebencian yang familiar. kebencian akan sesuatu yang tidak bisa di jelaskan.
padahal Hikaru tidak pernah merasakan nya, Hikaru tanpa sadar melemparkan foto itu secara paksa. mengusap dahinya, merasakan rasa kebencian yang perlahan memenuhi dirinya.
"kenapa..aku sangat membencinya?" gumam Hikaru tidak mengerti, dan Kazuya yang hanya diam memandangi foto yang terlampir kan di atas lantai.
mereka semua tersenyum, meksipun senyumannya hanyalah kepalsuan.
hanyalah sebuah kebohongan belaka.
kebohongan yang menyakitkan.
***