บท 47: Empat Puluh Enam

"Emang wajar cowok nganterin cewek lain pulang sementara cowok itu udah punya pacar di kota lain?"

Tania tetap saja terdiam. Ia mantap foto di ponsel dan Farel secara bergantian. Ucapan Farel juga terdengar serius. Kini Tania bingung, akankah mempercayai Farel atau tidak.

"Nggak ada yang menjamin hubungan jarak jauh bakal berhasil. Apalagi kelakuan cowoknya kayak Aldi."

"Lo dendam sama Aldi?" Tania menaikkan sebelahnya alisnya. Setelah beberapa lama diam, Tania akhirnya bersuara. "Punya salah apa Aldi sama lo?"

"Gue nggak ada dendam sama Aldi." Farel masih memasang wajah seriusnya. "Gue cuma kasihan sama lo. Lo setia di Bandung sana, sementara Aldi selingkuh dan punya selingan disini."

"Sama cewek di samping Dinda ini, lo kenal?" tanya Tania menunjuk foto Salsha.

"Salsha?" tanya Farel. Sepertinya Farel harus membuat bualan baru. "Si Salsha ini dulunya ngejar-ngejar gue. Tipe-tipe cewek murahan gitu. Tapi kayaknya sekarang dia ganti ke Aldi, deh."