"Huueeekkk! Huueeekk! Huekkkkh! Ohhh ... ke-kenapa muntah mulu gini? Huuuuu ... eeekkkk!" Pagi-pagi sekali, Farisha berada di depan wastafel kamar mandi. Tidak tahu kenapa, rasanya ia ingin muntah. Namun tidak ada yang keluar dari mulutnya kecuali rasa mual yang mendadak muncul saat bangun pagi.
Azhari meraba ke samping tempatnya tidur. Ia semalam tidur bersama dengan Farisha. Namun ia tidak merasakan kehadiran anaknya. Malahan ia mendengar orang di kamar mandi yang seperti muntah-muntah. Karena penasaran, ia bangkit dari tempat tidurnya.
"Apa Farisha masuk angin? Kenapa pagi-pagi sekali muntah-muntah di kamar mandi? Atau jangan-jangan–" Azhari menutup mulutnya, matanya melotot ketika sebuah pikiran terlintas dalam benaknya.
Azhari menyingkap selimutnya lalu bangkit dari tempat tidurnya. Ia berjalan menuju ke kamar mandi dan mendengarkan dari balik pintu, menunggu anaknya keluar. Di dalam kamar mandi, Farisha masih saja mengalami muntah-muntah.