Tidak pernah dibayangkan oleh Bram, ia mendapatkan kenyataan tentang Farisha selama ini. Yah, wanita di depannya telah menceritakan semuanya pada pria itu. Tentu ia tidak percaya begitu saja pada wanita yang ditemuinya beberapa hari yang lalu. Wanita seksi itu telah mengundangnya untuk makan di restoran yang pernah dikunjungi olehnya bersama Usman.
"Ah, mungkin kamu hanya bercanda saja padaku, kan? Tidak mungkin kamu adalah kekasih dari Farisha. Atau mungkin saja kamu adalah musuh dari dia. Atau bisa saja kamu cemburu karena dia sudah menikah. Hehh, kenapa wanita secantik dan seseksi kamu, tidak menikah saja? Pasti di dunia ini banyak lelaki yang menyukaimu?" goda Bram dengan senyum menyeringai.