Bab 133
Air mata dari wajah yang putih bercahaya itu mengalir dan membasahi pipi. Dia lalu melihat lampu yang berubah hijau.
Menyeka air matanya. Melati pun bingung, merasa bersalah karena tidak mengingat hal tersebut. Kalau Devano tahu soal itu tentu dia akan sangat kecewa.
"Ra, aku salah. Aku udah egois sama Devano. Sampai hal terpenting bagi kami, aku lupa. Aku emang gak cocok untuknya, Ra."
"Lo jangan mulai deh. Jangan mancing-mancing emosi gue naik. Kalau lo gak cocok buat dia, gak pantas. Terus ngapain kalian berjuang bersama-sama hah, ngapain." Ratu kesal dan emosinya diubun-ubun.
"Gini deh. Lo tahu alasannya kenapa Devan milih lo dibandingkan Celine? Tahu gak!" Gadis itu menggeleng.
"Sana, gue juga gak tahu." Ratu terkekeh dan diikuti Melati.
"Ra, kamu nyebelin banget." Gadis itu memeluknya.
"Biarin. Yang penting gue sayang sama lo," ejek Ratu.
Sebelum menuju acara tersebut, Melati memaksa Ratu untuk menemaninya ke salah satu mall, mencari hadiah untuk Devano.