Bab 132
Mereka masih berkeliling di depan api unggun hingga larut pagi. Setidaknya jam 2 pagi. Saat suara jangkrik mulai berirama, mereka merasakan kantuk yang sangat luar biasa.
"Huwah, waktunya tidur," ucap Ratu dan masuk lagi ke tenda dekat Melati.
Devano dan Mulia serta Saga masih di luar. Juga ada Faisal, Kevin, Herman, Bayangkara. Anggota inti PPS berkumpul.
"Kenalin ini Mulia. Kolega bisnis gue sekaligus teman SMP gue dulu," uajr Devano.
Mereka berjabat tangan, saling bertukar nama. "Bro, di tempat lo ada lowongan gak," kata Faisal menaikkan alisnya.
"Buat siapa?" tanya Mulia.
"Untuk gue lah. Lo pikir buat siapa lagi," gerutu Faisal.
"Sini nomor lo biar gue save." Mereka bertukar nomor ponsel.
"Kalau ada lowongan kabarin gue ya."
Mulia melihat Saga yang memejamkan mata. Pria itu menikmati udara dingin yang menusuk tulang. Hembusan angin yang menyapa terasa enak.