ดาวน์โหลดแอป
78.75% Re Life In Anime World / Chapter 214: 215.) Winner

บท 214: 215.) Winner

Jam 10.30 malam aku pamit untuk pulang ke rumah, sebenarnya aku di tawari tidur di sinu, tapi ku tolak dengan halus karena aku masih harus ngelembur kerja.

Yumi ikut dengan ku juga karena ya barang barangnya ada di rumah ku jadi lebih baik tidur di rumah ku karena besok sekolah juga.

Note : Yumi sebenarnya ku suruh untuk tidur di kamar ibuku, tapi dia menolak dengan alasan kamarnya menakutkan, jadi ia lebih pilih tidur bersama ku saja, biasanya di depan tv, namun jika ada kejadian seperti Yatora dan Yuka menginap maka kami akan tidur di kamar ku.

.

Di kamar mandi sambil gosok gigi.

"Soalnya olimpiade internasional pakai bahasa Inggris ya?" Yumi bertanya

"Iya, jadi jika tidak paham bahasa inggris ya sudah kamu end di sana" ucap ku

"Aku bisa bahasa inggris untungnya" ucapnya dengan bangga

"Yain, btw kamu apa tidak dingin pakai tank top dan celana tipis seperti itu?" tanya ku

"Tidak juga, sekarang kan sudah mulai hangat juga, suhu paling 20°"

"Itu sudah termasuk dingin"

"Masa sih, bukanya yang dingin itu 10° kebawah?"

"Yang itu dinginya banget"

"Hmmm kurasa aku punya kekuatan anti dingin jika begitu" ucapnya

"Jika begitu kamu terkena hipotermia berarti"

Kumur kumur dan lepaskan.

Keluar kamar mandi.

"Kamu tau, dengan pakaian seperti itu kamu sama saja menggoda ku loh" ucap ku saat jalan di belakangnya dan yang ku fokuskan alah bokongnya

Ku coba menyentuhnya.

Plak!

Ia menampar tangan ku.

"Jangan main api jika tidak ingin terbakar" ucapnya

"Kamu jangan jadi daging jika tidak mau di makan harimau" ucap ku balik

"Iya ini aku mau ganti pakaian kok, kamunya saja yang terlalu mesum"

.

Naik ke lantai dua.

"Eits, aku ganti pakaian dulu kamu di luar sebentar" ucapnya

"Lihat apa tidak boleh?" tanya ku

"Jika mau lihat bayar"

"Bayar berapa?" tanya ku

"1 Miliar yen"

"Pemerasan!"

"Hehe, sudah tunggu saja sebentar" kata Yumi lalu menutup pintunya

5 menit kemudian Yumi membuka pintu dan tanpaklah dirinya dengan baju tidur motif minion, tentunya tanpa daleman.

Aku masuk.

Yumi rebahan dulu.

Ku lepas atasan dan celana panjang ku, hanya menyisakan celana kolor.

"Tubuhmu bagus juga Sayang" ucap Yumi sambil menatap perut dan dadaku

"Biasa saja ini, six packnya saja sudah tidak terlalu kelihatan" ucap ku

"Tapi itu masih menawan, tubuh mu terbilang proporsional menurut ku, bahu lebar, lengan besar dan badan tidak krempeng, tinggi lagi, kata ibuku cocok untuk memperbaiki keturunan" kata Yumi

"Memperbaiki keturunan?" aku mengulangi

"Iya, maksudnya mungkin gen ayah dan ibu itu kan 30% ayah 70% ibu, jadi jika 30% di manfaatkan dengan baik pasti hasilnya juga lebih baik"

"Hilih kamu sok tau ah, btw mau es krim?" tanya ku

"Gak ah, kamu pasti suruh ngemut junior mu, itu bau"

"Sudah tau rupanya" ucap ku

"Dasar mesum"

"Hehe"

Ring

Telepon dari ibu.

"Halo ada apa?" tanya ku

"Ibu pinjam uang Haruka" ucapnya

Ku matikan teleponnya, lalu ku mode pesawat.

.

"Siapa?" Yumi bertanya

"Salah sambung itu" balas ku

"Oh"

Naik ke ranjang.

Yumi langsung nempel padaku.

"Kapan gajiannya?" Yumi bertanya

"Tanggal 1 April"

"Berapa gajiku?" ia bertanya

"Kalikan jam kerja dengan 1400 yen" balas ku

Ia menghitung.

"170 rb yen?" tanyanya

"Mungkin sekitar segitu"

"Gajimu berapa per bulannya?"

"Em mungkin bulan ini dapat 7 juta yen" balas ku

"Banyaknya"

"Kan kerja ku dobel, manga dan novel, jika anime dan game muncul mungkin bisa jadi 10 juta yen perbulan"

"Baiklah aku tidak akan kalah, akan ku buktikan juga aku mampu mendapatkan gaji yang besar juga selepas kuliah nanti"

"Tunggu sebentar, kamu mau jadi wanita carir?" tanya ku agak kaget

"Ya, kan sayang jika kepintaran ku tidak ku gunakan"

"Ya juga sih, tapi maksud ku kenapa tidak jadi ibu rumah tangga yang menunggu aku pulang kerja di rumah gitu"

"Itu bukan ide yang bagus, bergantung pada seseorang bukanlah prinsip ku, cari uang sendiri dan nikmati"

"Ya betul juga sih"

.

Skip tanggal 1 April.

Ku berikan gaji pada Yatora dan Yuka masing masing 311 rb yen, (231 rb sebagai gaji pokok, 80 rb sebagai bonus target dan bonus begadang), untuk Yumi ku berikan 170 rb yen (hanya gaji pokok), untuk ku sendiri (650 rb sebagai gaji pokok, 4,5 juta yen dari penjualan novel dan bonus 6 juta yen dari penjualan manga)

"Silahkan di hemat jika bisa di tabung untuk kalian kuliah nantinya" ucap ku pada Yatora dan Yuka

"Yoi bos" balas mereka

.

Lanjut kejar target bulan ini lagi.

.

Jam 6 petang.

Aku istirahat sekalian makan malam.

.

Jam 8 istirahat lagi, tapi cuma untuk minum segelas susu.

.

Jam 9 pekerjaan ku selesai, namun Yatora dan Yuka belum.

Jam 10.30 Yatora dan Yuka pamit, tinggal aku dan Yumi di dalam rumah.

Sekarang ia di dapur, sedang mencuci piring.

.

"Yumi chan" ucap ku

"Ada apa?"

"Kamu lihat ponsel ku?"

"Ini sedang ku bawa, di kantong belakang celana ku" balasnya

"Ku ambil ya"

"Ya ambil saja sendiri, tangan ku masih repot"

Ambil dengan hati hati.

"Kamu mau mengambil ponsel atau berbuat mesum sih, muka dan keinginan seperti berbeda begitu" komentar dari Yumi

"Ini mau ambil ponselnya tapi agar tangan ku tidak terkena pantat mu"

"Hilih biasanya saat tidur saja kamu pegang pegang, ini jangan sok malu malu begitu"

"Frontal gaming nih wanita" pikir ku

Ambil ponselnya lalu ku remas pelan pantatnya.

"Aw!"

Duduk di meja makan.

"Haru kun, besok kita di suruh buat paspor kan?" Yumi bertanya

"Aku sudah punya" balas ku

"Lah lah, lalu aku?"

"Ya buat sendiri"

"Temani lah"

"Masa kamu menyuruh aku membolos, lagian kamu belum cukup umur, yang menemani mu itu walimu" ucap ku

"Oh begitu alasannya, ok ok"

Ia duduk dan menelepon ayahnya.

.

"Oke beres, tinggal berangkat besoknya" kata Yumi

"Tanggal 15 April kan olimpiadenya?" tanya ku

"Iya"

.

.

"Kamu tidur di kamarnya ibuku ya" ucap ku

"Eh kenapa memangnya?"

"Ya ada sesuatu yang ingin ku lakukan"

"Kamu mau coli ya"

"Enak saja sekata kata mengatai ku begitu"

"Lalu pagi tadi kenapa ya ada cairan lengket di tembok kamar mandi"

"Itu sabun cair mungkin"

"Tapi baunya sama dengan punya mu loh"

"Penipuan, aku gak coli di kamar mandi"

"Ya aku kan tanya, lalu kenapa menyuruh ku tidur terpisah?"

"Apa aku bau?" tanyanya lagi sambil mencium baju dan keteknya

"Gak bau, wangi malah"

"Lalu kenapa coba?"

"Hari ini aku mungkin akan lepas kendali jika kamu tidur dengan ku, jadi lebih baik tidur sendiri dulu"

"Maksudnya kamu ingin sex?" Yumi bertanya

"Ya jika di perbolehkan aku tidak menolak" ucap ku dengan malu malu

"Besok sekolah loh"

"Gpp" balas ku

"Ya sudah"

"Mau?" tanya ku

Yumi mengangguk.

.

Langsung ku tarik tubuhnya menuju kamar ku.

.

Na na ena pun terjadi bung.

Jam 1 dini hari.

"Sudah berhenti, ini sudah jam 1 loh!!" teriak Yumi

"Sebentar masih belum keluar yang terakhir ini"

"Buruan!"

.

.

10 menit kemudian dan akhirnya juniornya sudah tidak kuat berdiri lagi.

Yumi mencubit keras pipi ku.

"Apa katanya yang bilang hanya satu ronde!!" ucapnya

"Hehe, ya sekalian di tuntaskan, kan satu rondenya terhitung mulai senin minggu lalu, jadi sekarang totalan"

"Dasar maniak!"

.

Mandi dulu baru tidur.

.

Jam 6.30 bangun.

Tangan merayap rayap dan akhirnya ketemu yang kenyal kenyal.

Buka mata.

"Ah orangnya masih tidur ternyata" ucap ku saat melihat Yumi di samping ku

.

Duduk dulu lalu ku bangunkan dirinya.

"Bangun oi apa kamu tidak sekolah?" ucap ku

"Emmmm sebentar lagi, aku masih mengantuk"

Karena ia menjawab begitu ya sudah aku turun duluan dan masak sesuatu untuk sarapan nantinya.

.

Pakai celemek.

Masak nasi dulu.

Potong tomat.

Goreng telur setengah matang dengan sedikit perasa, lalu daging sapi cincang yang ku temukan di kulkas, ku bentuk bulat dulu.

Panggang roti tawar hingga setengah keras.

Ambil piring.

Susun dengan tumpukan roti, selada, burger, potongan keju, tomat, acar, tutup dengan telur, berikan saus bbq dan mayo lalu tutup lagi dengan roti, ulangi hingga sekarang ada 3.

Potong tengahnya dan sekarang jadi 6 bagian.

.

Sekarang buat untuk bekal.

Goreng nugget, sosis, dan irisan tipis beef untuk lauk.

Setelah selesai ku tinggal untuk mandi dulu.

.

Selesai mandi.

Naik ke lantai dua.

"Hmm, masih belum bangun" ucap ku

.

Ganti ke seragam sekolah dulu, sarapan dulu, baru bangunkan Yumi.

"Ini sudah jam 7.30 loh" ucap ku

Matanya langsung terbuka.

Ia melihat jam dinding.

"Kenapa tidak membangunkan ku!"

"Tadi sudah dan kamu tidak bangun bangun"

"Kheee!!"

"Sudah sana mandi"

.

Ia buru buru mandi, ganti seragam, sarapan dan berangkat bersama ku jam 7.50.

Sampai sekolah jam 8 tepat.

Gerbang sudah di tutup karena belum terhitung telat pak satpam masih mau membukakan gerbang.

.

Masuk kelas bertepatan saat Kirin sensei masuk juga.

"Huh untung masih sempat" kata Yumi

"Shutt diam" suruh ku

"Ah benar juga" Yumi baru ingat jika gurunya sekarang adalah Kirin sensei

.

Mengikuti pelajaran selama 3 mapel, lalu belajar di perpustakaan.

Jam 10 Yumi izin untuk membuat paspor, jadi aku sendirian di perusakan sekarang.

.

Tapi it's not problem to me.

Cari tempat pw di sudut yang tidak terlihat.

Buka tas ambil airpod, putar musik piano dan tidur.

Bodo amat soal belajar, Sekarang otak ku tidak bisa fokus juga soalnya.

Note : guru tidak mengajari sekarang karena, satu hari ini di gunakan peserta untuk membuat paspor.

Jadi Haruka bebas sekarang sebab ia sudah punya paspor.

Aku baru teringat, di grup wa kelas ada note ulangan harian yang aku dan Yumi belum kerjakan, ada sekitar 23 untuk Yumi dan 19 untuk ku, Kirin sensei mengharuskan Yumi ikut ulangannya, sementara aku tidak, karena olimpiade ku matematika, jadi ia tidak mewajibkan ku ikut, soalnya ya nilai ku di rapot nanti akan jadi 90 ke atas juga.

.

Karena aku setia pacar ya aku lanjut tidur saja, mungkin setelah olimpiade nanti kita bersama saja mengerjakannya.

Skip tanggal 8 April.

Mulai hari ini dan kedepannya Aku dan Yumi akan di bina oleh profesor sesuai bidangnya.

.

Tanggal 12 April berangkat bersama sama naik pesawat ke Australia.

.

Tanggal 13 April, jam 12 siang check in di hotel bintang 4, oh iya trip dan biaya hidup 100% di biayai oleh negara.

Cuma sayangnya ya satu kamar di isi 2 orang dan tidak boleh laki perempuan, jadi aku tidak bisa bersama Yumi Huhuhu.

.

Jam 3 tour ke tempat ujian.

Tanggal 14 nya gladi bersih sekalian pembukaan Olimpiade sains internasional sorenya.

Tanggal 15 hari penentuan.

.

Jam 9 masuk ruangan, 1 jam karantina sekalian pengecekan peralatan tes dan di bacakan tata aturan tesnya.

Melawan 130 an negara dan memprebutkan gelar siswa SMA terpintar di bidangnya dan ku yakini soalnya sangat susah semua.

100 soal waktunya hanya 1 jam 30 menit.

.

Ku amati dulu sekeliling.

Dari muka muka persaing ku sih mungkin ya tampak jenius semua, tapi semoga aku bisa menang, paling tidak juara 6 lah, agar dapat piagam juara harapan 3.

Jam 10 tes di mulai.

Soal pertama langsung hots dan soal yang sangat ku benci karena harus mengubah rumus dulu.

Next soal ke dua.

"Anjing anjing sama"

Soal ke tiga

"Terkutuk wahai anda pembuat soal!!" gerutuku dalam hati

.

Kembali ke soal pertama dan mulai mengerjakan.

.

1 jam berlalu, 54 soal terjawab, kepala ku sudah panas ini sebenarnya.

"Tinggal 46 dan waktu 30 menit" ucap ku dalam hati

.

Mencoba fokus dan tetap fokus agar tidak terjadi kesalahan dalam mengerjakan.

25 menit kemudian.

Sudah 89 soal, tinggal 11 soal lagi!!

5 menit berlalu dan soal ku jawab semua, walaupun ku asal 7 soal, pembobotan nilai sekarang tidak ada minus, jadi jika salah ya 0 saja, artinya lebih baik di isi daripada di kosongi.

Ku pegang jidat.

"Mungkin jika aku di ukur suhu aku terkena demam ini" pikir ku

.

Menunggu beberapa saat lalu para peserta di persilahkan keluar ruangan.

.

"Lancar kan?" tanya profesor yang membina ku

"7 lewat prof" balas ku agak tidak enak

"Masih aman jika 7, pembobotan sekarang tidak ada minus jadi kamu jawab semua kan?"

"Yes" balas ku

"Good job"

.

Peserta di suruh kembali dulu, nantinya hasil pemeringkatan akan di umumkan lewat online melalui website, jadi yang kembali ke lokasi hanya peserta yang juara saja.

Oh iya aku baru tau juga ternyata yang bisa dapat piagam itu sampai peringkat 10.

.

.

.

Jam 2.

Masih menunggu dan menunggu.

.

.

.

Jam 3 sore.

Hasil keluar.

.

Matematika.

1. Haruka Katakawa nilai 735 / 750 dari Jepang

2. Dari Amerika pokoknya

3. Dari Finlandia

4. Dari Inggris

.

.

.

.

10. Maki Nishikino nilai 689/750 dari Jepang.

Fisika.

1. Hiyori Shinomiya nilai 749/750 dari Jepang

2. Dari India nilai 725/750

3. Dari Chinna 724/750

4. Yumi Utaze nilai 723/750 dari Jepang

Aku dan segenap staf Jepang berteriak bahagia.

Hasil yang di Peroleh Jepang dalam 10 Olimpiade sains ini.

2 Juara pertama, 1 Juara ke 3, 1 Juara Harapan pertama dan 1 Juara harapan ke 7.

.

Kami yang Juara segera di antar ke lokasi ujian tadi.

"Keluarga Shinomiya memang monster" ucap Yumi yang sepertinya ia sangat kesal dengan hasilnya.

"Kamu sengaja ya menghindari Fisika karena lawan mu Shinomiya?" Yumi bertanya padaku

"Lah aku saja baru tau Keluarga Shinomiya ikut olimpiade sains saat olimpiade nasional" balas ku

"Tch, ahhh aku kesal masa selisih nilai cuma satu dua"

"Sabar sabar"

"Ini kesempatan terakhir ikut olimpiade sains!"

"Syukuri apa yang ada, hasil adalah anugerah" balas ku

Yumi mencubit pipiku dengan keras!!

.

Jam 3.20 sampai lokasi.

Menunggu nama dipanggil untuk menerima hadiah mendali dan piagam serta uang sebesar 1 juta usd untuk yang juara satu.

.

Matematika

Itulah tulisan yang muncul di layar depan.

"Haruka Katakawa dari jepang silahkan naik ke panggung" ucap Hostnya

.

Aku naik dengan perasaan sangat bangga.

Di klinik perusahaan Shinomiya.

Ibuku mewek sekarang.

"Anak mu juara loh ini!" teriak temannya yang malah antusias

"Aku tau!" teriak Ibuku

.

Di kelas Oono sekarang.

"Whooo dapat juara semua!!" teriak Tadano (semua di sini merujuk pada Maki dan Hiyori)

"Kakak mu juga juara kan Oono?" Saki bertanya

"Umm, juara pertama pacarnya juara 4" balas Oono

"Sugoi, kok ada gitu pasangan jenius" ucap Hinata tidak percaya

"Loh ini aku ada, jika aku dan Saki ikut pasti kami juga juara pertama" ucap Haruka

"Belum tentu juga Haruka kun, yang juara dunia itu pasti perjuangannya tidak main main, kamu saja belajar tidak pernah, di kelas juga tidak pernah mencatat tapi uniknya nilai kok bisa bagus gitu, ranking ku juga di rebut" ucap Saki

"Noh dengar itu, aku tanpa belajar saja bisa ranking satu, bagaimana jika aku belajar coba" ucap Haruka Sombong

"Dah males lah jika ada kamu" ucap Yoshi (gemblung 4)

"Disini nilai terendahnya saat semester satu berapa?" Yumi bertanya

"Emm Yoshi berapa nilimu?" Tadano bertanya

"89,8" balasnya

"Nah itu nilai terendah di kelas ini" kata Tadano

"Gila, lalu yang juara pertama?"

"99,8" Haruka berkata dengan penampilan sok cool

"Kedua?"

"99,4 itu milik Saki" ucap Hinata

"Astaga apa di kelas ini monster semua?" Oono jadi insecure

"Sebelumnya tidak, tapi semenjak anak dajal Haruka ini datang nilai siswa di sini beranjak naik terus menerus"

"Oh sudah pasti lah, kan gue ini penyebar aura positif dan aura kepintaran"

"Nah begitu yang bikin kesel dan membuat kami ingin membungkam mulutnya dengan harapan melampaui nilainya, tapi bangsatnya juga nilai Haruka 100 semua babi" tanya Tadano frustasi

.

Kembali ke Australia.

Ku terima semua hadiahnya, di ajak foto lalu turun dari panggung.

Sudah banyak wartawan menunggu ku.

Aku di wawancarai sejenak setelah mereka puas aku baru di lepaskan.

.

Ku tunggu Yumi hingga kembali dan aku dapat kabar dari profesor pembina ku bahwa aku dan yang juara lainnya akan dapat reward dari menteri pendidikan dan Perusahaan Shinomiya Group, soal nominal dari menteri 5 juta yen dan dari perusahaan 10 juta yen (hanya berlalu bagi yang juara satu) untuk yang juara tiga dan bawahnya tetap ada tapi nominalnya lebih rendah.

.

Ku buka ponsel, Notifikasi ucapan selamat masuk semua, entah itu dari Oono, Ibuku, Editor ku, Asisten ku, bahkan teman teman yang tidak ku kenal juga.

.

Yumi turun panggung.

Ku peluk dirinya.

"Selamat ya walaupun tidak dapat mendali" ucap ku

"Sini mendalimu biar ku pakai" ucapnya

"Lah lah"

"Ini hanya mendali kosong loh"

Ku berikan saja jika begitu daripada ribut juga.

.

Ku bertemu Hiyori.

"Yey berhasil menang" ucap Hiyori

"Kamu ternyata pandai juga ya" ucap ku

"Oh tentu saja, gen ku ini bukan kaleng kaleng" balasnya

"Kalian saling kenal?" Yumi bertanya

"Ya, Haruka Senpai ini, pernah datang ke rumah ku di Miyagi" balas Hiyori

"Hah untuk apa?" tanyanya sambil melihat ku

"Jangan salah paham, dia ini anaknya customer lukisan yang ku jual dulu" ucap ku pada Yumi

"Hehe maaf jika sudah membuat Yumi Senpai salah paham, tapi apa kamu Senpai masih membuat lukisan?" Hiyori bertanya

"Gak, tapi jika ada pesanan pasti ku kerjakan"

"Kalian sepertinya akrap ku tinggal dulu ya" Yumi pergi

"Lah apa cemburu?" pikir ku

"Kejar sana Senpai, aku mau bertemu dengan yang lain dulu" ucap Hiyori

"Ya"

.

Ku kejar Yumi yang sekarang ia malah ngobrol dengan laki laki lain.

"Balas dendam sepertinya" pikir ku

Ya sudah aku nimbrung dengan pembina saja.

"Perkenalkan aku Isa Onosuke, selaku direktorat Universitas Shinomiya" ucap profesor memperkenalkan dirinya padaku

"Salam kenal saya Haruka katakawa, dari SMA Inako Tokyo" balas ku

Ia mengeluarkan berkas.

"Ini undangan bagi kamu nak, silahkan bergabung di Universitas Shinomiya, semua biaya di bebaskan dan dapat uang saku yang nominalnya ada di dalam berkas itu" ucapnya

"Terima kasih prof" ucap ku bahagia sekaleee

Ia mendatangi Hiyori, lalu peserta lain dan Yumi juga.

.

Yumi datang padaku.

"Ini jika kita mendaftar otomatis di terima?" Yumi bertanya

"Sudah cukup bicara pada laki laki tadi?" tanya ku balik

"Sudah, sekarang jawab pertanyaan ku tadi"

"Anjir cuek banget" pikir ku

"Ya langsung di terima" balas ku

"Oh ya sudah, aku mau ngobrol lagi dengan yang lain dulu" ucap Yumi

Ku pegang tangannya.

"Tetap di sini saja, ngapain juga ngobrol dengan yang lain jika dengan ku bisa"

"Ngapain ngobrol dengan mu jika ngobrol dengan yang lain lebih seru" balasnya

Ku lepaskan tangannya.

"Sana ngobrol dengan yang lain sampai puas" ucap ku

"Lah kenapa situ marah"

.

Yumi tetap ngobrol dengan yang lain dan dia beneran menikmatinya.

Tapi ya tidak masalah juga sih, nanti saat di rumah tinggal di berikan hukuman saja kelar urusan.

Aku ikut ngobrol dengan Hiyori jika begitu.

.

5 menit kemudian.

Tangan ku di tarik Yumi untuk menjauh dari Hiyori.

"Sudah jangan seperti ini, kamu menjengkelkan" ucapnya

"Loh yang mulai merajuk siapa, kamu kan"

"Gak peduli pokoknya ngobrol saja berdua di sini" kata Yumi

Tsunade!!

Rasa gemas ingin memakannya naik.

.

Jam 8 malam di hotel berpesta.

.

Jam 10 tidur.

16 April.

Jam 8 pagi jalan jalan beli oleh oleh sekalian liburan.

Jam 8 malam, pergi ke hotel untuk check out.

Jam 11 malamnya kembali ke Tokyo Jepang, penerbangan 10 jam nonstop.

.

Duduk bersampingan dengan Yumi.

.

Jam 9 pagi tiba di bandara Tokyo.

Bukan langsung pulang tapi di sambut dulu.

Check in di hotel bintang 5, bagi yang juara 1 - 10, lalu di sana semua reward di berikan pada kami.

Saldo sekarang 160 juta yen lebih (yang milik Haruka)

Yang milik Yumi 38 juta yen.

.

Tanggal 17 April jam 12 siang, semua urusan selesai dan bisa pulang ke rumah dengan riang gembira.

.

Sampai rumahnya Yumi.

Aku di suruh menginap di sana, untuk ku yang hidup sendiri sih oke oke saja toh dapat makan gratis.

.

.

Jam 10 malam setelah pesta.

Di kamarnya Yumi.

Aku mandi di sana karena ya ada kamar mandi dalamnya.

Selanjutnya ganti pakaian yang nyaman dan ikut rebahan bersamanya.

"Kamu menghitung apa?" tanya ku

"Biaya rumah" balasnya

"Kamu mau beli rumah?" tanya ku

"Bukan aku tapi kita, kan selepas SMA katanya mau nikah, dan kamu mau beli rumah di sana juga kan, nah aku menghitung biaya pengeluaran nantinya"

"Kurang kerjaan, nikah juga masih lama, pindah rumah pun masih lama"

"Apanya yang masih lama, April tahun depan kan sudah mulai pindahan pastinya"

"1 tahun itu lama, tapi jika mau menghitung biar ku katakan dulu, nantinya rumah yang ku beli akan di tinggali ibu dan Oono juga" ucap ku

"Loh bukan hanya berdua?"

"Bukan"

"Yah gak asik dong"

"Asik kok, nanti bisa main ludo 4 orang jadinya, aku kamu ibuku dan Oono" ucap ku bercanda

"Ish, maksudku itu aku bakal susah mesra mesraan dengan mu, bisanya di dalam kamar saja pastinya"

"Umur mu baru berapa?" tanya ku

"16 ke 17"

"Umur segitu apa cocok berkata seperti tadi" ucap ku

"Sekarang ku tanya balik, umurmu kan 16 ke 17 juga kan, masih SMA lagi, lalu apa cocok di umur segitu bilang ke ayah ku bahwa ia mau menikahi putrinya" ucap Yumi

"Oh gak terima ya, ya sudah ku cancel saja" ucap ku

"Lah lah lah curang!" teriak Yumi karena kesal

"Hehe, sudahlah mari tidur saja, besok sekolah kita perlu gladi bersih sebelum apel pagi sekolah" ucap ku

"Sebentar, coba lihat ini harganya apa masuk?" Yumi bertanya sambil menunjukan notennya

Anggaran : 200 juta yen

Pernikahan : 5 juta yen.

Beli rumah : 40-80 juta yen.

Dst..

"Emm ini uang siapa yang kamu anggarkan" tanya ku

"Uang mu dan ku"

"Hadiah mu dapat berapa?" tanya ku

"38 juta yen"

"Berikan ke orang tua mu 8 juta yen nya" suruh ku

"Eh kenapa?"

"Balas budi selagi masih bisa"

"Apa tidak kebanyakan?"

"Tidak, itu cukup, mengingat aku akan meminang mu dalam waktu dekat, kesempatan berbakti mu pada orang tua mu otomatis berkurang sangat banyak"

Yumi baru menyadari hal itu.

"Nikah kita di undur saja!"

"Yakin?" tanya ku memastikan

"Enggak" jawabnya

"Lah gimana sih ente"

Next!!!


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C214
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ