"Ibu ngomong apa sih?" tanya Dika.
"Itu fakta! Kamu sering banget ngurusin Leony daripada Ibu. Nah, sekarang gak usah peduliin Ibu lagi."
Rani terlihat seperti anak kecil yang merajuk. Leony hanya bisa mengelus dada dan membuang napas panjang. Lagi-lagi dirinya disalahkan dalam setiap kejadian. Ia hanya bisa bersabar dan berdiam diri.
"Ibu nih apa-apaan sih? Aku peduli kok sama Ibu. Peduli banget malah," balas Dika.
"Bohong! Yang kamu pedulikan itu cuma Leony terus! Apa sih bagusnya dia?!"
Tiba-tiba saja, Mira mendengar apa yang diucapkan oleh Rani barusan. Entah kenapa ia merasa sedikit kesal dengan ucapannya. Mira langsung menaruh gelas-gelas minuman ke atas meja.
"Maksud kamu apa ya tadi bilang kayak gitu sama Leony?" Mira ingin bertanya pada Rani.
Alhasil, Rani langsung tersenyum menyeringai. Ternyata umpannya berhasil tertangkap.