"Oh, ya, Dik. Kok aku baru nyadar ya sama tangan kamu. Ini tangannya kenapa?" tanya Leony yang melihat guratan panjang itu di tangan sang kekasih.
"Ini cuma luka kecil kok. Jangan khawatir ya."
"Kecil gimana? Ini lukanya memanjang loh. Bekas apa?"
Dika tak akan memberitahukan Leony tentang hal sebenarnya. Luka ini ia peroleh akibat pisau yang digenggam oleh Rani dan malah mengenai dirinya. Kemarin hari ia telah menyelamatkan nyawa sang Ibu.
Hati Rani semakin panas dan geram saja melihat perlakuan Leony kepada anaknya. Wanita itu memegang-megang tangan sang anak dengan begitu perhatian. Ia hanya bisa mengembuskan napas panjang dan perlahan melihatnya.
'Kenapa mereka berdua malah mesra-mesraan depan aku sih! Aku makin gak suka jadinya sama Leony. Tapi, ya mau gimana lagi? Aku terpaksa bersikap baik pada musuhku sendiri. Mau gimana lagi, ini demi Dika agar berada sama aku terus.'