"Terima kasih, Win. Kamu bisa diandalkan di saat genting begini rupanya." Regina tersenyum lebar begitu keluar dari kamar mandi dengan pakaian bersih. Dia sudah berganti pakaian dengan baju yang Darwin bawa dari rumah. Sudah memoles make up juga dan sudah siap dengan rapat pagi ini.
Harinya berjalan dengan sangat baik sejauh ini.
Dia kira, dirinya dan Adhi akan berubah canggung karena obrolan semalam. Ternyata tidak seperti yang dia kira. Tidak sama sekali.
Adhi tidak kembali dingin meski semalam jelas pria itu tampak marah dengan kalimatnya.
Apa mungkin karena keadaan genting barusan? Pria itu menyesampingkan kemarahan pribadi demi membantu urusan pekerjaan Regina? Karena pria itu tau betapa pentingnya rapat dengan investor?
Regina menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Mencoba menepis asumsi menyebalkan yang mengganggu pikirannya. Dia berusaha untuk fokus demi rapat ini.
***