Desa kami berada di perbatasan wilayah iblis, menyebabkan banyaknya binatang iblis liar disekitar, setiap 6 bulan mereka akan menyerang desa kami dengan agresif karena itulah setiap laki laki didesa akan pergi berpatroli diluar untuk mencegah mereka masuk seperti misalnya ayahku sendiri.
"3 hari lagi sudah akan 6 bulan sejak serangan terakhir mereka, kita harus mulai berpatroli disekitar desa untuk menjaga desa tetap aman"
Ucap kepala desa kepada para lelaki didesa.
lalu seorang laki laki yang gagah sepertinya adalah pemimpin sekaligus pelatih lelaki didesa ini maju dan berkata
"Semuanya jangan khawatir, serangan mereka 6 bulan yang lalu tidak lah begitu buruk akibatnya, karena kita sudah berlatih setiap hari kita pasti akan kembali tanpa membawa korban nantinya !"
suaranya yang sangat berwibawa membuat semua penjaga didesa semangat, lalu lanjutnya
"Pulanglah hari ini dan temuilah istri, anak, dan keluargamu malam ini, untuk para perempuan yang pandai mengobati juga ikut!"
mengikuti perkataanya semua orang kembali pulang kerumahnya, ayahku sendiri langsung mengemas pedang dan baju zirahnya, ibuku juga seorang dokter jadi dia harus ikut ayah, biasanya aku akan dititipkan ke kepala desa untuk 1 Minggu, yah ini juga bukan kali pertamanya.
Besok paginya semua berangkat untuk menjaga sekitar desa. ibuku berkata
"Li De tunggu Kami pulang seperti biasanya ya" (sambil tersenyum)
aku hanya mengangguk kepala saja
Hari hari ku lalu dilanjutkan seperti biasanya membaca buku di rumah kepala desa. hari ini aku akan membaca buku tentang senjata dan alat pertahanan didunia ini.
untuk manusia seperti biasanya senjata utama mereka pedang, tombak, panah, dll. keahlian mereka memakai alat tersebut dapat dikatakan rata-rata, pertahanan biasanya mereka akan memakai perisai besar dan baju zirah berat untuk pasukan baris depan karena mereka yang akan menahan serangan musuh. mereka juga memiliki pasukan kavaleri dengan tombak ataupun panah tergantung situasinya. konflik antar manusia juga terus terjadi yaitu peperangan antar kerajaan Larason dan Tolea, mereka menggunakan benteng kota untuk bertahan biasanya memakai panah untuk menyerang pasukan dibawah mereka, dan bagi yang menyerang peralatan juga akan lebih beragam seperti tangga, alat pelempar batu, dan pendobrak gerbang, semua itu adalah taktik perang.
Ras iblis seperti yg pernah kukatakan mereka berperang dengan sihir tapi untuk beberapa ras iblis seperti orc dan ogre mereka akan mengutamakan pertarungan jarak dekat, kulit mereka keras dan sulit ditembus panah biasa. karna itu manusia memakai busur silang raksasa yg sudah diolesi racun untuk membunuh mereka dalam sekali tembak. untuk sihir sanagt beragam tapi mayoritas mereka memakai sihir tipe api. pertahan mereka sendiri hanyalah sebuah tembok panjang yang mengelilingi wilayahnya, tapi ras iblis lebih menyukai bertarung langsung didaratkan karena mereka tidak begitu ahli dalam bertahan.
Ras elf mereka hanya handal memakai panah, kemampuan panah mereka diatas rata-rata dan seorang komandan ras elf bisa menembak hingga 4km-5km, tetapi itu semua hanyalah spekulasi dari si penulis buku ini. walaupun begitu mereka juga memiliki pasukan berpedang tetapi mereka cukup lemah. mereka biasa membangun rumah diatas pohon jadi mereka hanya perlu menembak panah dari atas pohon untuk bertahan.
Ras demihuman sendiri memakai senjata berat untuk menyerang seperti kapak, tunggangan mereka adalah hewan buas jadi secara alami tunggangan nya pun bisa menjadi senjata. pertahanan mereka mirip manusia memakai tembok kota dan panah tetapi karna teknologi ras ini sendiri paling maju dibenua panah mereka mirip seperti busur silang yang diperkecil dan dapat menembak 3 panah sekaligus, ini senjata yang pertama kali saya dengar sambil bergumam.
Ada sebuah danau yg memanjang kelaut yang memisahkan antara tengah dan Utara benua dengan timur benua atau wilayah elf jadi dulunya juga terjadi pertempuran dilaut hanya saja pertempuran laut mereka sangat primitif seperti menabrak kapal sendiri dengan kapal musuh lalu melompati kapal mereka dan membunuh memakai pedang dan panah. kupikir tidak ada meriam didunia ini. tapi setelah dibaca lagi kerjaan Vanland katanya memiliki meriam karna itulah mereka jarang diserang karna daya tembak meriam sendiri bisa menembus barisan musuh dengan mudah.
Yah tidak terasa juga sudah hampir seminggu aku membaca buku ini. sudah waktunya orang tua ku pulang.
--Suara rumput--
"itu sepertinya mereka sudah tiba"
semua orang menunggu dengan bahagia keluarganya tapi seketika berubah. banyak orang terluka parah hingga kehilangan anggota tubuhnya, aku juga tidak melihat beberapa orang dan pemimpin penjaga ini. orang tua ku juga tidak kelihatan. dengan perasaan cemas ini aku bertanya pada salah satu dari mereka.
"i...i..itu muncul gerombolan semut raksasa"
(Semua terkejut bahkan kepala desa juga)
"kamu yakin? dimana kepala penjaga?"
"kepala penjaga dia.. dia mati dengan 2 laki laki dan 3 perempuan, dan diantara mereka ada ayah dan ibu Li De"
-- ... --
(semua terdiam mendengarnya terutama diriku sendiri mendegar kedua orang tua ku menninggal)
"para semut sialan itu mengepung kami dan penjaga desa lain juga, kami bekerja sama untuk lolos namun hasilnya banyak korban berjatuhan dipenjaga desa lain juga"
"kami beruntung karena pak kepala mengalihkan perhatian semut sehingga kami bisa lolos, namun akhirnya dia tersudut di jurang yang sangat dalam dan akhirnya mati"
"Orang tua ku bagaimana dengan orang tuaku !!!! "
Aku langsung berteriak bertanya padanya
"ayahmu hampir dibunuh oleh salah satu semut namun ibumu menahannya dengan tubuhnya, lalu dipenuhi emosi ayahmu langsung memenggal semut tersebut sambil menangis, tapi dia lengah dan langsung dibunuh semut lainnya"
Selesai sudah...
Aku terus menangis sepanjang malam hingga pagi besoknya...
Lalu kepala desa mengunjungiku dan menenangkan ku berkata semua yang ada didunia ini tidak abadi, dan juga menasehatiku agar tidak sedih lagi...
aku hanya menhiraukannya tapi dia terus berbicara sampai malam agar membiarkan yang sudah terjadi berlalu saja
Didalam hati saya berkata :
" Ibu , ayah Li De akan merindukan kalian "