Tidak lama kemudian, cahaya spiritual itu akhirnya menjadi sebuah pedang spiritual.
Itu tidak terlalu besar, tapi itu membuat orang-orang yang melihatnya merasa seolah-olah sebuah pedang diletakkan tepat di samping leher mereka.
Tentu saja, kebanyakan orang masih merasa ragu.
Namun, saat pria itu menebaskan pedang itu ke batu itu, mereka tiba-tiba menemukan aula itu bergetar seolah-olah sedang terjadi gempa bumi. Tapi bagaimana mungkin itu bisa terjadi. Belum lagi fakta bahwa tidak pernah terjadi gempa di Arsenal, hanya gedung itu sendiri dapat dengan mudah menahan gempa yang disebabkan oleh letusan gunung berapi.
Bang...
Saat pedang itu menghantam batu itu, batu itu tidak terbelah, tapi langsung meledak hingga melepaskan percikan batu kecil yang tak terhitung jumlahnya.
Bahkan meja yang menahan batu itu juga ikut hancur.
Hiss....
Orang-orang langsung mendesis ngeri saat mereka melihat itu.
Tepuk... Tepuk... Tepuk...
Galen kemudian bertepuk tangan sambil melangkah ke depan.