บท 197: SERATUS SEMBILAN PULUH TUJUH

Elise merasa aneh. Sepanjang perjalanan dia selalu mencuri pandang pada Wahyu, setelah dari danau kemarin dia merasa sangat lelah dan tidak sadar apa yang telah dia ucapkan. Kadang benar kata orang kalau perasaan yang terlalu sakit akan membuat jiwa mu melayang dan tidak sadar. Seperti itulah yang dia rasakan kemarin. Tertidur di bahu Wahyu dan terjaga saat makan malam. Dan setelah itu dia selalu merasa kalau Wahyu sedikit pendiam.

Ketika dia akan bertanya laki-laki itu selalu menghindari matanya. Atau mengatakan hal yang berbeda. Elise menghela napas dan duduk bertopang dagu menatap jalan melewati jendela mobil. Tiba-tiba mobil yang awalnya melaju kencang berhenti mendadak membuat penumpang di kursi belakang terhuyung ke arah depan.

Kening Elise berkerut dan melongokkan kepalanya "Ada apa pak?"