Begitu Kaylee selesai memainkan melodi terakhir dengan penampilan yang luar biasa, barulah semua orang ingat untuk menarik napas dalam-dalam. Detik berikutnya, suara tepuk tangan yang memekakkan telinga terdengar dari seluruh penjuru ruangan, dan tidak ada seorang pun yang tidak memberikan tepuk tangan.
Kaylee tersenyum lebar, dan entah kenapa auranya berubah menjadi gadis yang lembut dan elegan, membuat Declan dan Jacob yang memperhatikan perubahan atmosfir gadis itu tertegun.
Bagaimana mungkin seseorang yang tampak dominan dan memiliki wibawa yang besar sekarang berubah menjadi seseorang yang sehalus bulu yang terbang tertiup angin?
"Terima kasih semuanya, dan saya ingatkan bahwa presentasi saya sebelumnya adalah persyaratan standar penilaian bagi para kontestan."
Para kontestan yang telah melihat Roe dengan tatapan takjub dan kagum tiba-tiba menjadi pucat saat mereka mendengar kata-kata terakhir sang pianis itu.
Mereka harus memainkan lagu mereka yang memiliki aura yang sama dengan Roe untuk lolos ke final!?
Bagaimana mereka bisa melakukan itu?
Beberapa kontestan tiba-tiba panik dan diam-diam mencoba mengingat seperti apa pose serta teknik Roe sebelumnya saat memainkan pianonya. Mereka terlalu terpesona untuk mempelajari apa pun dari presentasi gadis itu.
Jika seandainya mereka tahu bahwa penampilan mereka akan dinilai berdasarkan penampilan Roe, mereka tidak akan lengah dan mencoba mempelajari gerakan Roe saat menekan tuts piano dengan jari-jarinya.
Declan memperhatikan perubahan suasana kontestan yang berdiri di ujung ruangan dekat panggung. Awalnya, dia mengira hanya dua atau tiga orang yang mengalami mental breakdown. Ia tidak menyangka kedua belas kontestan tersebut tampak panik dan seperti anak-anak yang tersesat tanpa mengetahui keberadaan orang tua mereka.
Declan tersenyum miring melihat ekspresi panik mereka.
Sebelum ini ketua panitia menganggap Declan adalah orang yang sadis karena tahun lalu memberikan tantangan berat sehingga lima orang gugur sekaligus padahal mereka hanya perlu mengeliminasi tiga orang saja.
Siapa sangka pengganti James Wong lebih sadis dari dirinya dan membuat kedua belas kontestan mengalami syok berat sekaligus.
Tentu saja, ini termasuk Alicia Johnson, yang wajahnya kini telah memutih. Dia tidak yakin apakah dia bisa berakhir sebagai pemenang jika standar penilaiannya adalah hasil presentasi permainan Roe.
Kaylee menyadari bahwa dua belas kontestan yang berdiri di samping panggungnya panik, dan ekspresi mereka langsung membuatnya merasa tidak enak. Tiba-tiba, dia tidak tega membuat mereka merasa terintimidasi oleh penampilannya.
Selain itu, tiga kontestan, termasuk Alicia, adalah teman sekelasnya di kampus ini. Pada akhirnya, dia memutuskan untuk mengubah narasi yang diberikan oleh panitia untuk mengembalikan keadaan mental para kontestan.
"Walaupun presentasi saya digunakan sebagai standar, bukan berarti kalian harus mengikuti gaya permainan saya. Sedikit saran saya untuk kalian semua…" Kaylee memandang para kontestan panik yang berdiri di bawah panggung. "Jadilah dirimu sendiri. Yang membuatmu bersinar bukan karena melihat orang lain atau meniru gaya orang itu. Percayalah pada dirimu sendiri dan curahkan segenap hatimu untuk memberikan pertunjukan terbaikmu. Saat itulah kamu akan bersinar cerah di panggung ini."
Satu per satu, wajah para kontestan kembali cerah, dan mereka sekarang menemukan kepercayaan diri mereka dan siap untuk 'bertarung'.
Jacob, yang melihat cara Roe membangkitkan semangat juang para kontestan, menjadi semakin terpesona oleh gadis itu, dan tanpa disadari, tatapannya tidak pernah meninggalkan wajah cantiknya. Bukan berarti dia bisa mengalihkan pandangannya karena dia tidak pernah mengalihkan pandangannya sejak Kaylee memainkan piano.
Pada saat yang sama, Declan mendengus geli, dan matanya menunjukkan kilatan ketertarikan pada gadis misterius yang, menurut rumor, tidak pernah ingin tampil di depan kamera. Dia mengira Roe tidak pernah menerima wawancara langsung atau muncul di variety show karena dia adalah gadis yang pemalu dan tertutup.
Siapa sangka gadis itu bisa mengucapkan kata-kata yang bisa membangkitkan rasa percaya diri para kontestan. Tidak hanya itu, senyuman gadis itu begitu enak dipandang sehingga siapapun tidak akan bisa mengalihkan perhatiannya darinya.
"Wah, wah, wah." sebuah suara muncul di sebelah Declan. "Kita berencana menggugurkan dua hingga tiga kontestan dalam mental breakdown ini. Tapi sepertinya, kali ini juri harus berpikir keras untuk menentukan siapa yang akan melanjutkan ke babak berikutnya. Ada cukup banyak pemain berbakat di kontes ini."
Declan mendengus mendengar kalimatnya. "Kudengar kau yang memilihnya untuk menggantikan James Wong. Kenapa kau memilihnya?"
"Entahlah. Aku hanya berpikir bahwa dialah satu-satunya yang bisa menyelamatkan tantangan lomba ini. Dia adalah soul player terbaik yang pernah aku temui."
"Aku tidak tahu dia adalah soul player."
"Sekarang kau tau."
Declan tersenyum tipis tanpa mengalihkan pandangan dari Roe.
Soul player adalah seorang musisi yang mampu menggugah jiwa manusia yang mendengar alat musik yang dimainkannya. Saat musisi membawakan lagu sedih, para pendengar juga akan merasa sedih dan meneteskan air mata.
Namun, saat sang musisi membawakan lagu yang lincah dan ceria, pendengar yang awalnya berduka juga akan merasa terhibur dan gembira.
Tidak banyak soul player di negeri ini karena sangatlah sulit untuk menyentuh jiwa manusia melalui alat musiknya. Kebanyakan musisi mengandalkan teknik bermain mereka dan hanya memikirkan tentang kesempurnaan. Meski Declan sendiri bukanlah soul player terbaik, namun saat ia membiarkan emosinya menguasai jiwanya, ia berubah menjadi soul player.
Jika Declan tidak emosional dan dalam keadaan rasional, dia tidak akan pernah bisa menciptakan melodi yang bisa menggetarkan jiwa pendengarnya.
"Roe," gumam Declan. "Apakah kau tahu nama lengkapnya?" tanya Declan kepada ketua tim panitia ajang kompetisi ini.
"Hm… aku tidak tahu. Namanya hanya Roe. Hanya itu nama yang dimilikinya. Dia sangat tertutup dan tidak mengungkapkan siapa nama keluarganya atau di mana dia tinggal. Bukankah dia misterius?"
Declan tidak menjawab dan masih menatap Roe saat gadis itu melangkah ke belakang panggung.
Misterius, namun dia sangat menawan. Pikir Declan.
T.T Maaf baru bisa up sekarang. Hari ini akan up 2 bab deh. Besok 2 bab lagi, tapi jamnya ga nentu ya.
Happy reading!